Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Lautan Hijau, IHSG Naik Lebih dari 1 Persen Siang Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantapkan rebound-nya dan menguat lebih dari 1 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (11/10/2019), di tengah penguatan bursa Asia.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantapkan rebound-nya dan menguat lebih dari 1 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (11/10/2019), di tengah penguatan bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menanjak 1,03 persen atau 61,77 poin ke level 6.085,41 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (10/10), IHSG berakhir di level 6.023,64 dengan koreksi 0,09 persen atau 5,52 poin, penurunan hari kedua berturut-turut.

Indeks mulai bangkit dari zona merah dengan dibuka naik 0,16 persen atau 9,68 poin di posisi 6.033,32 pada Jumat (11/10) pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.033,32 – 6.089,87.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona hijau pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (+1,97 persen) dan infrastruktur (+1,89 persen). Adapun sektor pertanian parkir di zona merah dengan pelemahan 0,21 persen.

Sebanyak 226 saham menguat, 138 saham melemah, dan 293 saham stagnan dari 657 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 2,79 persen dan 1,99 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

Indeks saham lainnya di Asia pun menguat, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing menanjak 0,81 persen dan 1,09 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik tajam 1,06 persen.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 0,44 persen dan 0,52 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong bahkan melonjak 2,19 persen.

Dilansir dari Bloomberg, bursa saham Asia menguat mengikuti Wall Street di tengah optimisme tercapainya kesepakatan perundingan antara pemerintah Amerika Serikat dan China untuk mengakhiri perang tarif.

Pada perdagangan Kamis (10/10), Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 150,66 poin atau 0,57 persen di level 26.496,67, indeks S&P 500 naik 18,73 poin atau 0,64 persen ke 2.938,13, dan Nasdaq Composite berakhir menguat 47,04 poin atau 0,6 persen di 7.950,78.

Perdagangan after-hours di AS pun semakin bergairah karena Presiden AS Donald Trump mengatakan perundingan dengan China telah berjalan "sangat baik". Trump juga berencana untuk bertemu juru runding tingkat tinggi China pada Jumat (11/10) waktu setempat.

Sebagian ekonom mengatakan penyelesaian final atas konflik perdagangan antara kedua negara kecil kemungkinan akan tercapai tahun ini, tetapi beberapa pedagang berharap akan adanya gencatan senjata soal kenaikan tarif lebih lanjut ataupun isu lainnya.

“Sepertinya investor memposisikan diri untuk hasil yang berpotensi menguntungkan,” ujar Fawad Razaqzada dari Forex.com dalam sebuah laporan.

Sementara itu, perkembangan pembicaraan perdagangan AS-China telah menjadi faktor utama yang memengaruhi pasar Hong Kong. Menurut Guodu Hong Kong, setiap progres ataupun kesepakatan parsial dari perundingan ini akan sangat meningkatkan sentimen investor.

“Pelaku pasar telah menunggu berita baik untuk rebound, karena valuasi keseluruhan saham Hong Kong cukup murah untuk saat ini,” tambah perusahaan broker tersebut, dikutip dari Reuters.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 menanjak 1,09 persen atau 5,66 poin ke level 524,54, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index naik tajam 1,26 persen atau 8,35 poin ke posisi 668,98 pada akhir sesi I.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau menguat tipis 6 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.144 per dolar AS pada pukul 11.01 WIB, di tengah penguatan mata uang di Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper