Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Energy (ADRO) Lanjutkan Pengeboran di Tutupan dan Paringin

PT Adaro Energy Tbk. melaporkan belanja modal senilai US$245 juta untuk semester I/2019.
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10/2017)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10/2017)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Adaro Energy Tbk. akan melanjutkan pengeboran di area Tutupan dan Paringin pada bulan ini.
 
Melalui keterbukaan informasi yang dikutip Bisnis, Jumat (11/10/2019), emiten bersandi saham ADRO ini akan melakukan tiga pengeboran di lokasi tambang Tutupan, Kalimantan Selatan. Pertama, pengeboran lubang inti sebanyak 4 titik dengan target kedalaman 550 meter.
 
Kedua, pengeboran lubang terbuka oleh Geology sebanyak 38 titik dengan target kedalaman 8.830 meter. Ketiga, pengeboran SPT (Tes Penetrasi Tanah) oleh Geotech sebanyak 2 titik dengan target kedalaman 67 meter.
 
Sementara itu, di area tambang Paringin, perseroan bakal melakukan pengeboran lubang SPT oleh Geotech sebanyak 3 titik dengan kedalaman 148 meter.
 
“Pada saat ini, PT Adaro Indonesia menerapkan sistem penambangan terbuka (surface open-cut mining) di tiga lokasi tambang yaitu Tambang Tutupan, Tambang Paringin, dan Tambang Wara,” tulis perseroan dalam Laporan Bulanan Aktivitas Eksplorasi, Jumat (11/10).
 
Pada September 2019, kegiatan pengeboran telah mencakup pengeboran lubang inti untuk mengambil sampel SPT uji kekuatan batuan di area tambang Wara dan Tutupan Selatan oleh Geotech.
 
Selain itu, dilakukan pula pengeboran lubang inti dan terbuka oleh Geology untuk pengambilan kualitas batu bara serta konfirmasi kemenerusan seam terhadap perhitungan sumber daya daerah Tutupan Utara.
 
Adapun biaya eksplorasi sepanjang bulan lalu tercatat senilai US$161,343 dolar, atau 98,88 persen dari yang dianggarkan, yang sebesar US$163.155. Secara year-to-date (ytd), perseroan telah menyerap biaya eksplorasi senilai US$856.765 dari yang dianggarkan senilai US$1,56 juta.
 
Sebelumnya, Chief Financial Officer Adaro Energy Lie Luckman memaparkan perseroan mengalokasikan belanja modal US$450 juta—US$600 juta pada 2019.  
 
ADRO melaporkan belanja modal bersih senilai US$245 juta pada semester I/2019. Perseroan menyebut sebagian besar realisasi itu digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat serta pengembangan AMC.
 
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, ADRO membukukan pendapatan usaha senilai US$1,77 juta, naik 9,93 persen dari posisi US$1,61 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
 
Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik 51,93 persen ke level US$296,85 juta dari posisi sebelumnya senilai US$195,38 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper