Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lunasi Obligasi Rp628 miliar, Tower Bersama Infrastruktur (TBIG) Pakai Kas Internal

Emiten berkode saham TBIG itu memiliki obligasi yang jatuh tempo pada 28 Oktober 2019 dengan nilai Rp628 miliar.
Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Helmy Yusman Santoso (kiri) menyerahkan penghargaan kepada Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto, di Jakarta, Rabu (12/7). Bisnis Indonesia mendapat penghargaan The Most Active & Positive Media 2017 dari Tower Bersama Group./JIBI-Endang Muchtar
Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Helmy Yusman Santoso (kiri) menyerahkan penghargaan kepada Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto, di Jakarta, Rabu (12/7). Bisnis Indonesia mendapat penghargaan The Most Active & Positive Media 2017 dari Tower Bersama Group./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. memilih untuk menggunakan kas internal guna melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada kuartal terakhir tahun ini.

Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan pihaknya akan menggunakan kas internal untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada bulan ini.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), emiten berkode saham TBIG itu memiliki obligasi yang jatuh tempo pada 28 Oktober 2019 dengan nilai Rp628 miliar.

Menurut Helmy, perseroan memilih untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo dengan kas internal karena arus kas yang masih memadai dan jumlahnya yang tak terlalu besar.

“Dilunasi semua menggunakan dana internal karena cashflow kami cukup baik dan kebetulan jumlahnya tidak signifikan. Jadi masih bisa dilunasi dengan dana internal,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (9/10/2019).

Di sisi lain, perseroan berencana meminta restu pemegang saham untuk menerbitkan surat utang berdenominasi dolar AS senilai US$650 juta atau sekitar Rp9,1 triliun berdasarkan kurs pada 30 Juni 2019.

Rencananya global bond tersebut akan diterbitkan sepanjang tahun 2020. Helmy menyebut jumlah penerbitan, jenis mata uang dan waktu pasti penerbitannya masih bisa berubah.

“Nanti pas issuance, kami akan kaji lagi jumlah issuance, mata uang dan timing-nya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper