Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Masih Merah, IHSG Ditutup Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah perdagangan hari ini, Rabu (9/10/2019), sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa saham lainnya di Asia.
IHSG
IHSG

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah perdagangan hari ini, Rabu (9/10/2019), sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa saham lainnya di Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,17 persen atau 10,44 poin ke level 6.029 dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (8/10), IHSG berakhir di level 6.039,6 dengan penguatan 0,65 persen atau 39,02 poin.

Indeks mulai tergelincir dari penguatannya ketika dibuka turun 0,15 persen atau 9,14 poin di posisi 6.030,46 pada Rabu (9/10) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.017,36 – 6.047,79.

Lima dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang melemah 1,07 persen, disusul sektor aneka industri yang melemah 0,94 persen. 

Di sisi lain, empat sektor menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor pertanian yang mengyat 1,67 persen.

Dari 656 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 200 saham menguat, 189 saham melemah, dan 267 saham stagnan.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 11 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.173 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp14.170-Rp14.185 per dolar AS.

Mayoritas bursa saham lainnya di Asia cenderung melemah, meskipun mampu pulih dari penurunan terendah dalam sepekan terakhir. Indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup melemah 0,3 persen dan 0,61 persen. Indeks Hang Seng melemah 0,61 persen.

Di sisi lain, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 ditutup berbalik menguat masing-masing 0,39 persen dan 0,14 persen setelah emiten perbankan dan real estat  melonjak.

Dilansir dari Reuters, bursa Asia melemah karena sengketa perdagangan dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan China tidak menunjukkan tanda akan segera berakhir.

Dilansir Reuetrs, AS dan China terlibat dalam pertikaian selama satu tahun yang perlahan-lahan meluas di luar kebijakan perdagangan, menunjukkan lebih banyak tekanan pada ekonomi global yang sudah rapuh.

Pemerintah AS memberlakukan pembatasan visa bagi pejabat pemerintah dan pejabat Partai Komunis China yang diduga bertanggung jawab atas penahanan atau pelanggaran HAM atas muslim di Provinsi Xinjiang, menurut Departemen Luar Negeri AS. 

Menlu AS Mike Pompeo mengatakan keputusan itu merujuk pada keputusan Departemen Perdagangan pada Senin atas tambahan 28 perusahaan maupun organisasi China yang masuk ‘daftar hitam’, termasuk perusahaan video pemantau Hikvision.

"Pasar saham masih berusaha memperhitungkan perlambatan pertumbuhan global," kata Kiyoshi Ishigane, kepala fund manager di Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management Co, seperti dikutip Reuters.

"Perselisihan antara AS dan China tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir. Kami kehilangan kepercayaan pada ekonomi AS. Ada lebih banyak ketidakpastian tentang ke mana arah Fed sebenarnya," lanjutnya.

Saham-saham penekan IHSG:
KodePenurunan (persen)

ICBP

-3,23

UNVR

-1,17

BRPT

-4,81

BBCA

-0,49

Saham-saham pendorong IHSG
KodeKenaikan (persen)

BBRI

+0,76

TPIA

+2,45

TLKM

+0,73

FREN

+7,00

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper