Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Sentimen Negatif, IHSG Fluktuatif Pagi Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif antara zona hijau dan merah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (9/10/2019), di tengah maraknya sentimen negatif.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif antara zona hijau dan merah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (9/10/2019), di tengah maraknya sentimen negatif.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik tipis 0,07 persen atau 4,31 poin ke level 6.043,92 pada pukul 09.16 WIB dari level penutupan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (8/10), IHSG berakhir di level 6.039,6 dengan penguatan 0,65 persen atau 39,02 poin.

Sebelum kembali bergerak di wilayah positif pada Rabu pagi (9/10), indeks sempat dibuka di zona merah dengan turun 0,15 persen atau 9,14 poin di posisi 6.030,46. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.021,36 – 6.044,24.

Lima dari sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin pertanian (+1,20 persen) dan tambang (+0,60 persen). Empat sektor lainnya bergerak negatif, dipimpin aneka industri yang turun 0,48 persen.

Sebanyak 104 saham menguat, 101 saham melemah, dan 451 saham stagnan dari 656 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing naik 0,73 persen dan0,92 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.

Di sisi lain, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 1,12 persen dan 1,15 persen menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berbalik naik 0,14 persen atau 0,71 poin ke level 521,31 pukul 09.17 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan turun 0,11 persen atau 0,59 poin di level 520,01.

Di negara lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing terpantau melemah 0,55 persen dan 0,73 persen pada Rabu pagi (9/10). Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing turun 0,11 persen dan 0,27 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong melandai 0,26 persen.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan IHSG akan terkoreksi mengikuti bursa regional di tengah maraknya sentimen negatif.

Pada perdagangan Selasa (8/10), bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pascarilis data Harga Produsen yang turun 0,3 persen pada bulan September, meleset dari perkiraan konsensus untuk pertumbuhan 0,1 persen.

Penurunan ini adalah penurunan terbesar dalam 8 bulan terakhir sekaligus meningkatkan kekhawatiran seputar pelemahan ekonomi AS.

Sentimen negatif lain juga datang dari rencana pemberlakuan kenaikan tarif impor barang China ke AS dari 25 persen menjadi 30 persen. Pengenaan tarif baru ini diperkirakan terjadi pada 15 Oktober mendatang.

Hal tersebut membuat eskalasi perang dagang semakin tinggi dan bisa membuat pihak China membalas mengenakan tarif yang sama. Tensi perang dagang juga meningkat setelah pemerintah AS berencana melakukan pemberhentian Visa bagi pihak China.

Langkah tersebut diambil atas dasar tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim di China. Selain itu, pemerintah AS membuat pernyataan bahwa dana pensiun AS dilarang membeli saham-saham yang berkaitan dengan China, seperti Alibaba dan JD.

“Sentimen positif hanya datang dari The Fed yang dikabarkan akan segera memperbesar neracanya. Oleh banyak analis ini diartikan memberi stimulus ke perekonomian AS meskipun bukan berbentuk Quantitative Easing,” papar Samuel Sekuritas, dilansir dari riset hariannya.

“Maraknya sentimen negatif membuat kami memperkirakan IHSG hari ini kembali terkoreksi dan mengikuti pergerakan bursa regional,” tambahnya.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau melemah 17 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.179 per dolar AS pada pukul 09.13 WIB, setelah berakhir terapresiasi tipis 1 poin atau 0,01 persen di posisi 14.162 pada Selasa (8/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper