Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Senin (7/10/2019), karena penguatan saham defensif melebihi kekhawatiran menjelang pembicaraan perdagangan penting AS-China dan negosiasi Brexit.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 0,71 persen atau 2,69 poin ke level 382,91, setelah melemah pekan lalu menyusul ketegangan perdagangan trans-atlantik dan serentetan data AS dan Eropa yang lemah.
Saham Bayer ditutup menguat 1,4 persen karena perusahaan mengatakan gugatan AS atas klaim terkait dengan herbisida berbasis glifosat telah ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Saham Bayer membantu indeks kesehatan naik 0,9 persen, sementara saham defensif lainnya seperti sektor makanan dan minuman dan utilitas juga ditutup menguat.
Sementara itu, indeks DAX Jerman menghapus pelemahan awal hingga berakhir menguat 0,7 persen, sementara indeks IBEX Spanyol naik hampir 1 persen.
"Data makro yang agak lemah pekan lalu telah meningkatkan harapan penurunan suku bunga lebih lanjut, terutama di AS ... sehingga mendukung pasar ekuitas," kata Ingo Schachel, kepala penilitian ekuitas di Commerzbank, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga
Serangkaian data ekonomi yang buruk berlanjut pada hari Senin, setelah data menunjukkan pesanan industri Jerman pada bulan Agustus turun sedikit di bawah ekspektasi, namun menggarisbawahi kekhawatiran resesi di ekonomi terbesar Eropa tersebut.
Pelaku pasar juga mengamati pembicaraan perdagangan tingkat tinggi China-AS yang akan dimulai pada hari Kamis. Sebuah laporan mengatakan bahwa para pejabat Cina semakin enggan untuk menyetujui kesepakatan perdagangan luas dengan Amerika Serikat.
"Pasar akan sedikit lebih enggan untuk mengambil posisi kuat mejelan perundingan perdagangan daripada pada kesempatan serupa sebelumnya, mengingat harapan kesepakatan cepat telah mengecewakan beberapa kali," kata Schachel.
Di antara saham individu, AMS Austria tergelincir 0,9 persen setelah perusahaan mengatakan gagal dalam upaya akuisisi Osran senilai 4,5 miliar euro (US$4,9 miliar). Saham Osram turun 3,3 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
