Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Menguat, IHSG Ditutup Turun 1 Persen ke 6.000,58

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah  pada perdagangan hari ini, Senin (7/10/2019), setelah sempat melanjutkan penguatannya di awal perdagangan.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah  pada perdagangan hari ini, Senin (7/10/2019), setelah sempat melanjutkan penguatannya di awal perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1 persen atau 60,67 poin ke level 6.000,58 pada akhir perdagangan hari ini dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (4/10), IHSG ditutup di level 6.061,25 dengan penguatan 0,38 persen atau 22,72 poin.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 5.988,87-6.084,16. Sebelum berbalik melemah, indeks sempat melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,27 persen atau 16,49 poin di posisi 6.077,74 pada Senin pagi.

Seluruh sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin oleh sektor industri dasar yang melemah 2,51 persen, disusul sektor barang konsumsi yang melemah 1,47 persen.

Dari 655 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 130 saham menguat, 272 saham melemah, dan 253 saham stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing melemah 3,14 persen dan 1,91 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG di akhir perdagangan.

IHSG melemah setelah Bank Indonesia (BI) menyatakan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir September 2019 sebesar US$124,3 miliar.

Junanto Herdiawan, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, menyatakan bahwa posisi cadangan devisa ini terbilang cukup tinggi meskipun lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2019 yang sebesar US$126,4 miliar.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Junanto melalui siaran pers yang diterima Bisnis.

Dia memerinci penurunan cadangan devisa pada September 2019 tersebut terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di Bank Indonesia.

Sejalan dengan pelemahan IHSG, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 25 poin atau 0,18 persen ke level Rp14.163 per dolar AS.

Pergerakan bursa saham lainnya di Asia cenderung variatif hari ini, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup melemah 0,01 persen dan 0,16 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 1,11 persen.

Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan ditutup menguat 0,05 persen dan indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,76 persen.

Pemerintah Amerika Serikat dan China dijadwalkan akan mengadakan perundingan perdagangan pada 10-11 Oktober mendatang. Wakil Perdana Menteri China Liu He direncanakan akan bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin di Washington.

Fokus utama pasar pekan ini adalah negosiasi perdagangan dua negara berekonomi terbesar di dunia tersebut untuk melihat apakah kedua pihak dapat menangani perselisihan perdagangan yang selama ini telah menekan pertumbuhan global dan meningkatkan risiko.

Namun pejabat China meragukan akan tercapai kesepakatan perdagangan secara luas dengan AS pada negosiasi yang akan dimulai Kamis (10/10), menurut sumber terkait.

Wakil Perdana Menteri China Liu He, yang akan memimpin negosiasi untuk China, mengatakan kepada pejabat tinggi AS bahwa tawarannya tidak akan mencakup komitmen untuk mereformasi kebijakan industri China atau subsidi pemerintah, menurut sumber tersebut seperti dikutip CNBC.com.

Saham-saham penekan IHSG:
KodePenurunan (persen)

UNVR

-3,14

TLKM

-1,91

BBRI

-1,27

TPIA

-3,61

Saham-saham pendorong IHSG
KodeKenaikan (persen)

BBCA

+0,41

BTPS

+4,93

PSAB

+13,48

UNTR

+0,99

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper