Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Rupiah Menguat 58 Poin, Won Pimpin Penguatan Mata Uang Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (4/10/2019) di level Rp14.135 per dolar AS, menguat 58 poin atau 0,41 persen dari posisi Rp14.135 pada Kamis (3/10).

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (4/10/2019) di level Rp14.135 per dolar AS, menguat 58 poin atau 0,41 persen dari posisi Rp14.135 pada Kamis (3/10).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.206 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.064 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 38 poin atau 0,26 persen ke level Rp14.135 per dolar AS pada pukul 10.47 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Rupiah sebelumnya dibuka menguat 22 poin atau 0,16 persen di posisi Rp14.150 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Kamis (3/10) ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen ke level Rp14.172 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.124-Rp14.150 per dolar AS.

Rupiah menguat sejalan dengan penguatan mata uang lainnya di Asia, yang dipimpin oleh won Korea Selatan yang terapresiasi 0,75 persen, disusul dolar Taiwan yang menguat 0,37 persen.

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Won Korea Selatan

1.196,21

+0,746

Dolar Taiwan

30,936

+0,372

Baht Thailand

30,456

+0,286

Rupiah

14.135

+0,262

Peso Filipina

51,714

+0,172

Yen Jepang

106,78

+0,131

Rupee India

70,8338

+0,088

Yuan offshore

7,1237

+0,066

Ringgit Malaysia

4,1855

+0,024

Dolar Singapura

1,3801

+0

Dolar Hong Kong

7,8423

-0,008

Dilansir Bloomberg, mata uang Asia menguat dipimpin oleh won karena ekspektasi pemangkasan suku bunga AS tumbuh setelah serangkaian data ekonomi yang lemah.

Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa Presiden China Xi Jinping harus mempertimbangkan untuk menginvestigasi Joe Biden dan putranya setelah sekali lagi meminta presiden Ukraina untuk membuka kembali penyelidikan saingan politik utamanya tersebut.

"Yuan offshore telah naik tipis minggu ini meskipun data AS lemah, dan tampaknya mata uang Asia tidak berada di bawah tekanan jual," kata Tetsuji Sano, ekonom senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management, seperti dikutip Bloomberg

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau berbalik menguat 0,008 poin atau 0,01 persen ke level 98,872 pada pukul 11.23 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka menguat 0,011 poin atau 0,01 persen ke level 98,875, setelah ditutup melemah 0,16 persen atau 0,155 poin di posisi 98,864.

Dilansir Reuters, dolar AS sebelumnya setelah survei sektor jasa AS yang lemah memicu kekhawatiran bahwa tekanan dari perselisihan perdagangan AS dengan China dan negara-negara lain terus menekan ekonomi AS dan mendorongnya ke dalam resesi.

Survei dari Institute for Supply Management (ISM) AS menunjukkan indeks aktivitas non-manufaktur turun menjadi 52,6 pada September, terendah sejak Agustus 2016, dan jauh di bawah ekspektasi sebesar 55,1 dan turun dari level 56,4 pada Agustus 2019.

Data tersebut menyusul survei serupa pada manufaktur yang diumumkan pada hari Selasa, yang menunjukkan aktivitas jatuh ke level terendah lebih dari 10 tahun. Data yang lemah meningkatkan kekhawatiran akan resesi di AS.

Indeks ketenagakerjaan dalam survei turun menjadi 50,4 bulan lalu, angka terendah sejak Februari 2014, dan turun dari level 53,1 pada Agustus.

Kepala analis Sumitomo Mitsui Bank, Daisuke Uno, mengatakan serangkaian data tersebut tidak menjadi pertanda baik untuk data tenaga AS yang akan dirilis pada Jumat. Ia mencatat komponen ketenagakerjaan di ISM telah memiliki korelasi yang erat dengan data tenaga kerja.

"Masuk akal untuk berpikir jika angka tenaga kerja non-pertanian (non-farm payroll) tidak akan berada di sisi yang mengecewakan. Bahkan bisa jatuh di bawah nol," katanya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

4 Oktober

14.135

3 Oktober

14.193

2 Oktober

14.207

1 Oktober

14.196

30 September

14.174

 

Tanggal

Kurs

4 Oktober

14.135

3 Oktober

14.193

2 Oktober

14.207

1 Oktober

14.196

30 September

14.174

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper