Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Menguat ke Rp14.193, Rupiah Terapresiasi Tipis di Pasar Spot

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.193 per dolar AS, menguat 14 poin atau 0,1 persen dari posisi Rp14.207 pada Rabu (2/10).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.193 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (3/10/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.193 per dolar AS, menguat 14 poin atau 0,1 persen dari posisi Rp14.207 pada Rabu (2/10).

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.189 per dolar AS pada pukul 10.08 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, rupiah dibuka melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.198 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Rabu (2/10), ditutup menguat 19 poin atau 0,13 persen di posisi Rp14.197 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.188-Rp14.198 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,005 poin atau 0,01 persen ke level 99,024 pada pukul 10.23 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,007 poin atau 0,01 persen di posisi 99,026, setelah pada akhir perdagangan Rabu (2/10) ditutup melemah 0,109 poin atau 0,11 persen ke level 99,019.

Sepanjang perdagangan hari ini, indeks dolar AS bergerak pada kisaran level 98,975-99,047.

Dilansir Reuters, dolar AS cenderung bergerak dalam rentang terbatas setelah data menunjukkan data tenaga kerja di sektor swasta AS melambat pada bulan September. Ini merupakan indikator terbaru bahwa perselisihan perdagangan China-AS mengganggu negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Data yang lebih lemah dari perkiraan tersebut mengikuti rilis data terpisah pada hari Selasa yang menunjukkan penurunan tajam dalam aktivitas manufaktur, yang membuat pasar saham dan imbal hasil obligasi jatuh.

"Tentu saja tren data AS secara konsisten berada di atas ekspektasi, sehingga data yang bertolak belakang tiba-tiba menciptakan penilaian ulang yang cepat," kata Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group, seperti dikutip Reuters.

Menambah kekhawatiran, AS mendapat persetujuan pada hari Rabu untuk memungut tarif atas barang-barang Eropa senilai US$7,5 miliar atas subsidi ilegal yang diberikan kepada Airbus, mengancam akan memicu perang perdagangan trans-Atlantik.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
TanggalKurs

3 Oktober

19.193

2 Oktober

14.207

1 Oktober

14.196

30 September

14.174

27 September

14.197

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper