Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Perminyakan Iran Sebut Pasar Minyak Normal dan Saudi Sebagai Teman

Menurutnya, saat ini ada sedikit surplus di sisi pasokan pasar minyak. Dia menambahkan bahwa Teheran tidak mengambil langkah apa pun untuk meningkatkan ketegangan di wilayah Teluk.
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh./Reuters
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam perjalanan ke Moskow, Rusia, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan bahwa pasar minyak global dalam kondisi normal, meski pada bulan lalu terjadi serangan ke infrastruktur minyak Arab Saudi.

Menurutnya, saat ini ada sedikit surplus di sisi pasokan pasar minyak. Dia menambahkan bahwa Teheran tidak mengambil langkah apa pun untuk meningkatkan ketegangan di wilayah Teluk.

“Kami selalu berusaha menjaga keamanan Teluk Persia dan stabilitas dan perdamaian di kawasan ini,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/1/2019).

Zanganeh juga berusaha meredakan ketegangan antara negaranya dengan Arab Saudi. Dia menyebut rekannya sesama menteri energi, Pangeran bin Abdulaziz sebagai seorang teman. Menurutnya Teheran berkomitmen menjaga stabilitas di Timur Tengah.

“Pangeran Abdulaziz bin Salman telah menjadi teman selama lebih dari 22 tahun,” katanya.

Iran dan Arab Saudi telah berulangkali bentrok pada pertemuan OPEC mengenai kebijakan produksi. Ketegangan antara kedua negara meningkat ketika Arab Saudi menyalahkan Iran atas serangan terhadap fasilitas minyak Saudi pada 14 September, sebuah tuduhan yang dibantah Teheran.

Serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi tetap menjadi sorotan karena mengirim produksi minyak OPEC ke level terendah delapan tahun pada September, memperdalam dampak pakta pasokan dan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela.

Saat disinggung mengenai reaksi pasar jika Iran diserang, Zanganeh mengatakan pihaknya berharap hal tersebut tidak terjadi.

“Kami percaya unilateralisme tidak bekerja dan peningkatan tekanan terhadap Iran bukanlah solusi untuk situasi yang stabil dan lingkungan yang damai di kawasan dan untuk dunia dan untuk keamanan pasokan minyak dan gas.”

Sementara itu harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat tipis 0,65% atau 0,35 poin ke posisi US$53,97 per barel, sedangkan harga minyak mentah Brent menguat 0,22% atau  0,13 poin ke posisi US$59,02 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper