Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rentan Lanjutkan Koreksi, Cermati Rekomendasi Analis

IHSG pada perdagangan esok diperkirakan bergerak di titik support 5.985 hingga 6.020.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (3/10/2019), diperkirakan bertahan di zona merah.

Pada perdagangan Rabu (2/10/2019), IHSG ditutup melemah 1,35% sehingga berada di level 6.055,43. IHSG tertekan oleh pelemahan indeks sektor pertambangan sebesar 1,81% dan sektor keuangan sebesar 1,55%.

Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan, dalam hasil risetnya Rabu (2/10/2019) mengatakan pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini diakibatkan oleh data manufaktur Amerika Serikat yang berada di bawah ekspektasi pasar sehingga direspons negatif.

Pergerakan IHSG pada Kamis (3/10/2019) pun tak akan jauh berbeda karena IHSG diproyeksi bertahan di zona merah. Dennies memperkirakan IHSG akan bergerak di titik support 5.985 hingga 6.020. Sementara itu, untuk pergerakan di titik resistan akan berada di level 6.122 hingga 6.189.

Secara teknis, pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis (3/10/2019), dipengaruhi oleh pola lower high dan lower low pada candlestick. Kemudian, dari indikator stochastic menunjukkan pergerakan yang cenderung melebar setelah membentuk dead cross.

Pola tersebut, katanya, diartikan sebagai pelemahan IHSG meskipun pelemahan kali ini cenderung lebih tipis. Atas proyeksi IHSG ini, Dennies merekomendasikan agar investor mencermati saham beberapa emiten, seperti BSDE, BRPT, ADHI dan HMSP.

“Indikator stochastic yang melebar setelah membentuk dead cross mengindikasikan IHSG masih berpotensi bergerak melemah. Namun [dengan] rentang pelemahan terlihat mulai menipis,” katanya.

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan IHSG akan berada di rentang 6.002 hingga 6.241. Perkiraan pergerakan IHSG itu berdasarkan pada analisis teknis yang menunjukkan fase konsolidasi yang tengah dilewati IHSG sebelum mencapai penguatan.

Di sisi lain, dia menilai titik support masih terlihat kokoh sehingga momentum koreksi pada tingkat wajar bisa dimanfaatkan dengan melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang.

Pada kondisi ini, dia merekomendasikan saham beberapa emiten, seperti SMRA, PWON, CTRA dan SCMA. Selain itu, emiten seperti KLBF, ROTI, ASII, UNVR, GGRM dan WTON juga bisa menjadi perhatian investor untuk memanfaatkan momentum pergerakan IHSG.

“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper