Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segera Emisi Obligasi Rp1 Triliun, Ini Rencana Hartadinata Abadi (HRTA)

PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) berencana menggunakan dana hasil obligasi untuk modal kerja Rp375 miliar, anak usaha Rp340 miliar, dan refinancing Rp285 miliar.
Pengunjung mengamati koleksi perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati koleksi perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hartadinata Abadi Tbk. mengantongi persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan obligasi dan menjaminkan sebagian besar atau seluruh aset perseroan yang terkait dengan penerbitan obligasi.

Hal ini disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada Senin (30/9/2019).

Direktur Keuangan Hartadinata Abadi Deny Ong mengatakan perseroan akan menerbitkan obligasi dengan dana yang diincar sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Penerbitan surat utang akan terbagi dalam dua tahap.

Perseroan akan menerbitkan obligasi tahap pertama dengan target dana Rp600 miliar pada Desember 2019. Adapun, penerbitan surat utang dengan target dana Rp400 miliar akan dilakukan pada Juni 2020.

Dia menjelaskan dana hasil obligasi sekitar 28,5% digunakan untuk refinancing utang jangka pendek. Adapun, sekitar 37,5% untuk modal kerja, serta 34% untuk pengembangan anak usaha.

"[Dana hasil obligasi digunakan untuk] modal kerja Rp375 miliar, anak usaha Rp340 miliar, dan refinancing Rp285 miliar," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/10/2019).

Emiten bersandi saham HRTA ini memiliki utang bank jangka pendek senilai Rp285 miliar. Ini merupakan fasilitas kredit berupa kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 11% per tahun pada 2018 dan 2017.

Deny memperkirakan refinancing tidak berdampak signifikan terhadap penurunan beban keuangan. Namun, refinancing ini akan memberikan keleluasaan kepada perseroan dalam melakukan pengembangan usaha yang lebih cepat.

Sementara itu, alokasi dana hasil penerbitan surat utang juga digunakan untuk pengembangan anak usaha yakni PT Aurum Digital Internusa dan PT Gadai Cahaya Dana Abadi. Aurum Digital merupakan perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce, sedangkan Gadai Cahaya Dana merupakan perusahaan yang bergerak di usaha gadai.

"Di anak usaha, dana hasil obligasi dialokasikan untuk modal kerja entitas anak," imbuhnya.

Lebih lanjut, Deny memperkirakan penjualan mencapai 80% dari target. "Kenaikan harga emas cukup signifikan. Sales kami pastinya meningkat, meskipun ada penurunan volume penjualan," katanya. 

Hingga kuartal III/2019, perseroan menargetkan dapat membukukan penjualan pada Rp3,16 trliun dan laba bersih sebesar Rp148,8 miliar sepanjang tahun ini. Dengan demikian, perseroan diproyeksikan mengantongi penjualan mencapai Rp2,53 triliun dan laba nencapai Rp119,04 miliar hingga kuartal III/2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper