Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebakaran Melanda Gudang Kapas, Sritex : Tak Ganggu Produksi

PT Sri Rejeki Isman Tbk. memastikan api yang membakar gudang kapas perseroan telah berhasil dipadamkan pada Sabtu (28/9/2019) sore.
Warga menyaksikan kepulan asap api yang membakar gudang kapas PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (27/9/2019)./ANTARA FOTO-Mohammad Ayudha
Warga menyaksikan kepulan asap api yang membakar gudang kapas PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (27/9/2019)./ANTARA FOTO-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sri Rejeki Isman Tbk. mengungkapkan api yang membakar gudang kapas perseroan sejak sehari sebelumnya, telah berhasil dipadamkan pada Sabtu (28/9/2019) sore. 

Corporate Communication Sri Rejeki Isman Joy Citradewi mengatakan kebakaran terjadi di salah satu gudang cadangan bahan baku yang terletak di Kompleks Sritex 2. Kebakaran mulai dilaporkan terjadi pada Jumat (27/9) pukul 21.30 WIB, sedangkan pemadam kebakaran mulai tiba di lokasi 15 menit setelah laporan pertama. 
 
"Kami memprioritaskan menyelamatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di sekitar lokasi," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Minggu (29/9). 

Joy melanjutkan pihaknya juga melakukan langkah antisipatif dengan bersiap siaga agar api yang cukup besar tersebut tidak meluas ke area pabrik lainnya. Pasalnya, kecepatan angin cukup kencang pada malam hari.
 
Upaya melokalisir api akhirnya berhasil, terbantu oleh susunan pabrik yang terpisah dari gudang cadangan bahan baku sehingga api tidak mudah menjalar. 
 
Dia menjelaskan perseroan masih menunggu hasil laporan forensik dari kepolisian mengenai penyebab kebakaran. Namun, perusahaan tekstil ini menduga api diakibatkan kemarau panjang yang menimbulkan panas berlebihan di dalam serat kapas katun yang mudah terbakar. 
 
Perusahaan yang memasok untuk merek H&M dan Uniqlo itu masih menghitung jumlah kerugian akibat musibah tersebut. Meski demikian, perseroan memproyeksi nilai kerugian tidak signifikan dan telah diasuransikan. 
 
Proses produksi benang yang terletak di kompleks yang sama diklaim tidak terganggu. Dengan demikian, musibah tersebut tidak memengaruhi proyeksi produksi perusahaan. 
 
"Kami bersyukur bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," terang Joy. 
 
Sebagai informasi, Sritex mengincar pendapatan sekitar US$1,19 miliar dan laba tahun berjalan sebesar US$88,79 juta pada tahun ini, atau masing-masing tumbuh 15 persen dan 5 persen secara tahunan.

Hingga semester I/2019, penjualan yang dikantongi sebesar US$631,64 juta atau naik 16,16 persen dan laba meningkat 12,28 persen menjadi US$63,25 juta. Penjualan disumbangkan oleh produk pemintalan dengan porsi 40,11 persen, diikuti konveksi 26,74 persen, finishing kain 26,73 persen, dan pertenunan 6,42 persen.
 
Pada perdagangan Jumat (27/9), saham SRIL ditutup melemah 0,62 persen atau turun 2 poin ke harga Rp322 per saham. Di level itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp6,59 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper