Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Brexit Tekan Bursa Inggris, Indeks Stoxx Stabil

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat hanya 0,01 persen ke level 389,84, sedangkan indeks FTSE 100 melemah 0,5 persen karena perusahaan yang menghasilkan pendapatan pada mata uang dolar AS melemah. Saham yang lebih terfokus di dalam negeri juga menurun 0,6, menunjukkan tekanan Brexit yang lebih dalam di kalangan investor.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa (24/9/2019), di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi.

Bursa saham Inggris melemah menyusul meningkatnya ketidakpastian Brexit setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa penangguhan parlemen oleh perdana menteri Inggris tidak sah.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat hanya 0,01 persen ke level 389,84, sedangkan indeks FTSE 100 melemah 0,5 persen karena perusahaan yang menghasilkan pendapatan pada mata uang dolar AS melemah. Saham yang lebih terfokus di dalam negeri juga menurun 0,6, menunjukkan tekanan Brexit yang lebih dalam di kalangan investor.

Para pemimpin oposisi meminta Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengundurkan diri, tetapi sebuah sumber di kantornya mengatakan dia tidak akan melakukannya dan tetap berkomitmen untuk melaksanakan Brexit pada 31 Oktober.

"Kami menempatkan peluang kesepakatan (Brexit) hanya 10 persen, tidak ada kesepakatan pada titik 40 percen, sedangkan penundaan kembali pada 45 persen dan tetap (di UE) sebesar 5 persen,” kata Paul Dales, kepala Ekonom Inggris di Capital Economics.

"Apa yang kita tahu adalah bahwa kinerja ekonomi Inggris akan tetap di bawah standar sampai persoalan Brexit diselesaikan," lanjutnya, seperti dikutip Reuters.

Indeks Stoxx cenerung stabil meskipun sejumlah data ekonomi cenderung memberikan tekanan. Terbaru, data kepercayaan konsumen AS mencatat hasil yang memengecewakan.

Setelah data suram dari Jerman dan di seluruh zona euro telah melemahkan sentimen pada hari Senin, data moral bisnis Jerman tidak banyak menenangkan kegelisahan investor ketika lembaga ekonomi Ifo mengatakan ekonomi terbesar Eropa masih cenderung tergelincir ke dalam resesi.

"(Data Jerman) tidak menghilangkan fakta bahwa industri Jerman terus menderita dari perubahan struktural dan konflik perdagangan yang sedang berlangsung," kata Carsten Brzesk, kepala ekonom di ING Jerman.

Investor masuk ke sektor-sektor yang dianggap sebagai sektor defensif seperti layanan kesehatan, makanan dan minuman, dan utilitas, yang umumnya dianggap sebagai industri yang mampu bertahan ketika pertumbuhan ekonomi melambat.

Sektor perjalanan menguat 1,2 persen karena saham maskapai penerbangan dan operator perjalanan naik di tengah harapan bahwa mereka akan mengambil bisnis yang hilang dari raksasa perjalanan Inggris Thomas Cook setelah keruntuhannya pada hari Senin.

Saham TUI melonjak 6,5 persen, sedangkan saham Deutsche Lufthansa, Ryanair Holdings dan EasyJet menguat antar 1 persen dan 2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper