Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham mampu mengalami kenaikan harga terbesar saat IHSG mencatat kinerja negatif sepanjang periode 16-20 September 2019.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Bisnis.com, Senin (23/9/2019), IHSG menguat 1,63 persen ke level 6.231.47 pada penutupan perdagangan Jumat (20/9/2019) dibandingkan dengan level penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Volume perdagangan saham sepanjang pekan lalu mencapai 71,87 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp44,05 triliun.
Perolehan nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode pekan sebelumnya (9-13 September 2019) yang mencapai Rp40,43 triliun dengan volume perdagangan mencapai 72,76 miliar lembar saham.
Adapun nilai kapitalisasi pasar sepanjang periode 16-20 September mencatatkan penurunan 1,5 persen menjadi Rp7.155,31 triliun dari Rp7.269,25 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Enam dari sembilan indeks sektoral pada IHSG membukukan kinerja negatif sepanjang pekan lalu, dengan pelemahan terbesar dialami oleh sektor barang konsumsi (-5,99 persen), disusul oleh sektor aneka industri yang melemah 2,5 persen. Adapun tiga sektor lainnya menguat, dipimpin sektor infrastruktur (2,63 persen).
Baca Juga
Saham PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) mencatat penguatan hingga 37,5 persen menjadi Rp1.100 per lembar saham, memimpin puncak daftar saham dengan kenaikan terbesar (top gainers).
Menyusul penguatan saham ITIC adalah saham PT Telefast Indonesia Tbk. (TFAS) yang melonjak 35,56 persen ke posisi Rp.244 per lembar saham. Saham TFAS baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 September lalu.
Sejumlah saham lain berturut-turut mengikuti ketiga saham tersebut dengan membukukan kenaikan harga berkisar 30 persen sepanjang pekan lalu (lihat tabel).
Berikut adalah perincian 10 saham dengan kenaikan harga terbesar atau Top gainers periode 16-20 September 2019: | |||
---|---|---|---|
Saham | Harga Pekan Lalu (Rp) | Harga Pekan Sebelumnya (Rp) | Perubahan (persen) |
PT Indonesian Tobacco Tbk | 800 | 1.100 | +37,50 |
PT Telefast Indonesia Tbk | 180* | 244 | +35,56 |
PT DMS Propertindo Tbk | 450 | 595 | +32,22 |
PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk | 57 | 75 | +31,58 |
PT Sky Energy Indonesia Tbk | 680 | 870 | +27,94 |
PT Yelooo Integra Datanet Tbk. | 140 | 176 | +25,71 |
PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk. | 67 | 82 | +22,39 |
PT Tunas Alfin Tbk. | 312 | 378 | +21,15 |
PT Duta Anggada Realty Tbk. | 306 | 370 | +20,92 |
PT Sinarmas Multiartha Tbk. | 9.150 | 11.000 | +20,22 |
*= harga IPO
Sumber: Bursa Efek Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel