Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skeptisisme Perundingan AS-China Tekan Indeks Saham Global

Indeks pasar saham global kembali tertekan setelah harapan terhadap perundingan dagang ASChina memudar.
Grafik indeks harga saham Jerman DAX digambarkan di bursa saham di Frankfurt, Jerman, 18 September 2019./Reuters
Grafik indeks harga saham Jerman DAX digambarkan di bursa saham di Frankfurt, Jerman, 18 September 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks pasar saham global kembali tertekan setelah harapan terhadap perundingan dagang AS—China memudar.

Reuters melaporkan, hal itu terjadi setelah pejabat pertanian China membatalkan kunjungan ke pertanian AS pada pekan depan.

Mencuatnya kekhawatiran terkait tensi dagang antara Washington dan Beijing pun menekan yield Treasury AS dan dollar AS terhadap aset safe haven yen Jepang.

Pada akhir perdagangan pekan ini, Indeks Dow Jones Industrial turun 0,59% ke level 26.935, indeks S&P 500 melemah 0,49% ke level 2.992, dan indeks Nasdaq Composite susut 0,8% ke level 8.117.

Sementara itu, indeks STOXX 600 ditutup turun 0,29%, menutup keuntungan dari sesi awal perdagangan.

Selanjutnya, benchmark obligasi AS tenor 10 tahun berada di posisi 1,72% pada Jumat (20/9/2019), turun dari posisi sehari sebelumnya 1,77%.

Sebelumnya, pasar saham mulai bergairah setelah sejumlah bank sentral di dunia memberikan stimulus untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Namun, optimisme tersebut memudar setelah pejabat China mengumumkan bahwa rencana kunjungannya dibatalkan.

Pembatalan itu dilakukan setelah perundingan antara AS—China di Washington menyebutkan bahwa Presiden AS Donald Trump ingin kesepakatan perdagangan yang sempurna, bukan hanya kesepakatan bahwa China akan membeli hasil pertanian AS.

Indeks MSCI world equity index, yang mewakili harga saham di 47 negara, turun 0,23%.

Di Wall Street, saham-saham yang memulai hari perdagangan di zona hijau setelah China memangkas tingkat suku bunga pinjamannya, langsung turun setelah berita mengenai pembatalan kunjungan tersebut dirilis.

Selama berbulan-bulan, pasar saham AS telah jatuh—bangun mengikuti perkembangan perundingan dagang atau sebagian besar karena tweet dari Trump. Para investor pun mulai terbiasa dengan hal itu.

“Dalam kasus ini, sedikit mengkhawatirkan karena China yang membuat kepurusan itu, bukannya Trump,” kata Strategis Pasar Modal Baird Willie Delwiche, seperti dikutip Reuters, Sabtu (21/9/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper