Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosurya Prediksi IHSG Awal Pekan Berpotensi Menguat

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada awal pekan, Senin (23/9/2019) kendati ditutup melemah pada perdagangan Jumat (20/9/2019).
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada awal pekan, Senin (23/9/2019) kendati ditutup melemah pada perdagangan Jumat (20/9/2019). Penguatan disokong oleh kondisi IHSG yang menguji titik support.

Dikutip dari hasil risetnya, Sabtu (21/9/2019), William Surya Wijaya, direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan IHSG pada awal pekan bakal berada di kisaran 6.187 hingga 6.372.

Adapun, hal itu didukung oleh pola pergerakan IHSG yang secara teknis menunjukkan pola konsolidasi sehingga berpotensi menguat. Di sisi lain, titik support bakal teruji cukup kuat dan kuatnya dana asing yang masuk ke pasar obligasi secara tahun berjalan.

“Perkembangan pola gerak IHSG masih menunjukkan pola konsolidasi dengan potensi kenaikan yang mulai terlihat membesar, dikarenakan support teruji terlihat cukup kuat,” katanya.

Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan saham di beberapa emiten untuk dicermati pada perdagangan awal pekan. Emiten-emiten tersebut yakni KLBF, ISAT, EXCL, JSMR, ASII, INDF, BBNI, SRIL dan ICBP.

Adapun, dikutip dari RTI Business, dalam sepekan, pasar saham turun 1,6 persen dengan rentang IHSG di 6.193 hingga 6.282. Selama sepekan pun net sell asing sebesar Rp2,9 triliun.

Dari hasil riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Direktur Riset Maximilianus Nico Demus mengatakan selama sepekan sektor aneka industri dan perdagangan berada di fase lagging. Di sisi lain, untuk sektor seperti barang konsumsi, pertambangan dan perkebunan justru berada di fase penguatan.

Sektor lainnya yakni properti dan industri dasar berada di fase leading sedangkan sektor infrastruktur dan keuangan berada di tahap pelemahan. Hal itu tercermin pada saham-saham yang mayorits dijual pekan ini yakni BBRI, BBCA, GGRM, INTP dan HMSP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper