Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Minyak Arab Saudi Mulai Pulih, Harga Minyak Stabil

Dua fasilitas minyak milik Saudi Aramco diserang drone pada akhir pekan lalu, sehingga mengganggu produksi di kerajaan Timur Tengah itu.
Asap terlihat di fasilitas pabrik minyak Aramco di kota timur Abqaiq, Arab Saudi, yang diserang pada 14 September 2019./Reuters
Asap terlihat di fasilitas pabrik minyak Aramco di kota timur Abqaiq, Arab Saudi, yang diserang pada 14 September 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia stabil menyusul tanda-tanda cepatnya pemulihan produksi Arab Saudi, setelah serangan drone menghantam fasilitas minyak mereka di Abqaiq dan Khurais, pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga Rabu (18/9/2019) pukul 13:18 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober 2019 melemah 0,27 poin ke posisi US$59,18 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent menguat 0,23 persen atau 0,15 poin ke posisi US$64,70 per barel.

Arab Saudi menyatakan telah menghidupkan kembali 41 persen kapasitas produksi di kompleks pemrosesan minyak mentah utama Saudi Aramco, setelah serangan udara pada pekan lalu, menghancurkan peralatan vital dan mengguncang pasar global. Pengumuman tersebut menyusul laporan media yang saling bertentangan tentang langkah dan kemungkinan durasi upaya Aramco untuk memperbaiki fasilitas Abqaiq yang rusak.

Meskipun demikian, Riyadh meyakinkan harga minyak mentah tetap hampir 7 persen lebih tinggi dari harga sebelum serangan.

Sementara itu, pasar masih mempertanyakan bagaimana AS dan Arab Saudi akan menanggapi serangan terhadap Abqaiq dan ladang minyak penting lainnya, di mana Iran dituding menjadi dalang oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Seorang pejabat pertahanan AS menyampaikan Pentagon sedang mempersiapkan penilaian tentang siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dia pun berharap Pentagon mempublikasikannya.

Pakar Strategi Komoditas di Australia & New Zealand Banking Grup Ltd. Daniel Hynes menuturkan pastinya pasar mempersiapkan diri untuk menghadapi kejutan lainnya.

“Mengingat mereka tidak sungguh-sungguh menetapkan harga atas risiko geopolitik saat ini,” ujarnya.

Pada Selasa (17/9) waktu setempat, Kepala Eksekutif Aramco Amin Nasser menyebutkan kini, Abqaiq memproses sekitar 2 juta barel per hari (bph) dan akan kembali ke tingkat sebelum serangan, yaitu 4,9 juta bph.

Pada Rabu (18/9), Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyatakan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bahwa dua pertiga dari produksi minyak telah dipulihkan. Arab Saudi memperkirakan produksi pulih kembali dalam 10 hari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper