Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 20 Poin, Rupiah Terkuat Nomor Dua di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (18/9/2019) di level Rp14.080 per dolar AS, menguat 20 poin atau 0,14 persen dari posisi Rp14.100 pada Selasa (17/9).
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nasabah menghitung uang di sebuah Money Changer, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (18/9/2019) di level Rp14.080 per dolar AS, menguat 20 poin atau 0,14 persen dari posisi Rp14.100 pada Selasa (17/9).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.150 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.010 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 18 poin atau 0,13 persen ke level Rp14.082 per dolar AS pada pukul 10.06 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Rupiah sebelumnya dengan penguatan 21 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.079 per dolar AS, rebound dari pelemahan 0,41 persen atau 58 poin pada akhir perdagangan Selasa (17/9) di posisi Rp14.100 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.075-Rp14.083 per dolar AS.

Rupiah berada di posisi kedua yang menguat paling tajam di Asia, di bawah rupee India yang terapresiasi 0,45 persen, sedangkan mata uang lainnya Asia lainnya cenderung variatif.

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uangKursPergerakan (persen)

Rupee India

71,4637

+0,45

Rupiah

14.082

+0,13

Dolar Taiwan

30,97

+0,12

Yuan China

7,0869

+0,08

Yuan offshore

7,0840

++0,02

Baht Thailand

30,532

+0,01

Won Korea Selatan

1.190,85

-0,02

Peso Filipina

52,270

-0,05

Ringgit Malaysia

4,1853

-0,07

Dolar Hong Kong

7,8288

-0,08

Yen Jepang

108,22

-0,08

Dolar Singapura

1,3754

-0,1

 

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,033 poin atau 0,03 persen ke level 98,294 pada pukul 12.21 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka melemah 0,055 poin atau 0,06 persen ke level 98,206 pada pukul 07.29 WIB, setelah pada akhir perdagangan Selasa (17/9) ditutup dengan pelemahan 0,349 atau 0,35 persen ke level 98,650.

Dilansir Reuters, dolar AS menguat pada perdagangan setelah pasar minyak pulih dari guncangan pasokan, sedangkan fokus investor terpaku pada pertemuan Federal Reserve AS pada Rabu malam yang diperkirakan akan memangkas suku bunga.

Mata uang utama global kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran sempit sebelum pertemuan The Fed. Gubernur The Fed Jerome Powell jelas-jelas menyiarkan niatnya untuk menurunkan suku bunga, sehingga beberapa analis memperingatkan bahwa dolar sebenarnya bisa melambung jika Fed melonggarkan kebijakan seperti yang diharapkan.

"Spekulan sudah terlalu banyak dalam posisi short dolar AS," kata Yukio Ishizuki, analis valuta asing di Daiwa Securities, Rabu (18/9).

"Jika tidak ada kejutan dari The Fed, spekulan harus melepaskan posisi short mereka. Reaksi terbesar adalah dalam dolar terhadap yen, karena pelaku pasar tidak dapat benar-benar membeli pound atau euro saat ini," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

18 September

14.080

17 September

14.100

16 September

14.020

13 September

13.950

12 September

14.052

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper