Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemindahan Ibu Kota, WEGE Prioritaskan Proyek APBN

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. memprioritaskan proyek pembangunan yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam berpartisipasi pada proyek pemindahan ibu kota.
Presiden Direktur PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) Nariman Prasetyo memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia Tbk di Jakarta, Rabu (29/8/2018)./JIBI/Bisnis/Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) Nariman Prasetyo memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia Tbk di Jakarta, Rabu (29/8/2018)./JIBI/Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. memprioritaskan proyek pembangunan yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam berpartisipasi pada proyek pemindahan ibu kota.

Seperti diketahui, pemerintah telah mencanangkan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kaltim, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kertanegara.

Dari data Bappenas, setelah dilakukan penyusunan dan penyelesaian kajian pada 2017--2019, tahun depan pemerintah menyiapkan regulasi dan kelembagaan, menyusun master plan kota dan perencanaan teknis kawasan. Pada 2021 dilakukan penyediaan lahan, penyusunan DED kawasan, groundbreaking pengembangan ibu kota baru.

Pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan dan sebagian kawasan IKN direncanakan pada 2022--2024 dan awal pemindahan ke ibu kota baru dilakukan pada 2024.

Direktur Utama Wijaya Karya Bangunan Gedung Nariman Prasetyo mengatakan dalam menindaklanjuti rencana pemerintah, perseroan tidak boleh ketinggalan langkah dan harus sigap.

"Saat pluit dibunyikan, kami enggak boleh kaget dan buta apa yang mau disasar. Paling tidak kami sasar yang APBN dulu," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Pemerintah merencanakan skema pembiayaan pemindahan ibu kota terdiri dari APBN senilai Rp93,5 triliun, KPBU senilai Rp265,2 triliun, dan swasta senilai Rp127,3 triliun. Beberapa proyek yang dibiayai APBN antara lain infrastruktur pelayanan dasar, pembangunan istana negara, bangunan strategis TNI/Polri, rumah dinas ASN/TNI/Polri, pengadaan lahan, ruang terbuka hijau, dan pangkalan militer.

Nariman menyebutkan pendanaan dari APBN merupakan skema yang paling aman dari sisi finance. Menurutnya, jika perseroan bisa mendapatkan 20% saja dari proyek yang didanai oleh APBN, nilainya sudah mendekati Rp20 triliun.

"Ini opportunity yang besar, WEGE harus muncul di sana," katanya.

Dia menambahkan pihaknya telah memiliki produk modular dan precast yang bisa mendukung pembangunan perumahan di ibu kota baru. Selain itu, WEGE juga diklaim telah siap dari sumber daya dan teknologi yang sudah ditata dengan baik.

Adapun, jenis bangunan yang diperkirakan nantinya bisa digarap perseroan antara lain berupa rumah tapak, high-rise building, perkantoran, resedential, dan lainnya, yang sesuai keahlian WEGE dalam konstruksi bangunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper