Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serangan Drone di Saudi, Siap-siap Harga MinyakTerdongkrak

Harga acuan minyak dunia berpotensi terangkat pada Senin (16/9/2019), menyusul serangan drone terhadap dua fasilitas pabrik milik Saudi Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, Sabtu (14/5/2019) waktu setempat
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga acuan minyak dunia berpotensi terangkat pada Senin (16/9/2019), menyusul serangan drone terhadap dua fasilitas pabrik milik Saudi Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, Sabtu (14/5/2019) waktu setempat.

Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan dua pabrik di fasilitas Abqaiq, jantung industri minyak Saudi.

Menurut pernyataan dari Saudi Aramco, akibat serangan itu produksi minyak kerajaan diperkirakan akan terpangkas sekitar 5,7 juta barel per hari (bpd), lebih dari setengah dari produksi secara keseluruhan.

Harga minyak bisa melejit beberapa dolar per barel ketika pasar dibuka pada Minggu (15/9/2019) malam. Sebab gangguan berkepanjangan di Saudi tersebut dapat mendorong Amerika Serikat dan negara-negara lain melepaskan cadang minyak strategis mereka untuk meningkatkan stok secara global.

Departemen Energi AS mengatakan pada Sabtu (14/9/2019), pihaknya siap untuk melepaskan minyak dari cadangan strategisnya jika diperlukan.

Jason Bordoff, Direktur Pendiri Pusat Kebijakan Energi Global di Universitas Columbia, New York mengatakan, harga minyak akan melompat akibat serangan tersebut. “Jika gangguan produksi Saudi berlanjut, rilis minyak cadangan strategis tampaknya mungkin dan masuk akal,” katanya dilansir dari Reuters, Minggu (15/9/2019).

Namun, masih terlalu awal untuk mengetahui tingkat kerusakan pada pabrok pengolahan dan rantai pasokan yang membawa minyak mentah dari ladang ke fasilitas ekspor tersebut.

Kepala Eksekutif Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan, perusahaannya akan memiliki lebih banyak informasi dalam waktu 48 jam untuk memulihkan kondisi ini.

Menurut catatan Sabtu dari Rapidan Energy Group, Aramco telah mengekspor lebih dari 7 juta barel per hari (bph) minyak mentah tahun lalu, dengan hampir tiga perempat dari ekspor minyak mentahnya dikirim ke pelanggan di Asia tahun lalu. Negara ini memiliki cadangan sekitar 188 juta barel atau kira-kira 37 hari dari kapasitas pemrosesan Abqaiq.

Kapasitas cadangan yang dimiliki oleh pentolan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) untuk memasok konsumen jika terjadi kekurangan produksi secara signifikan telah menurun selama beberapa dekade, karena ladang-ladang minyak yang menua telah kehilangan kapasitas produksi.

Menurut Badan Energi Internasional, 2,3 juta barel per hari kapasitas cadangan efektif Arab Saudi pada Agustus menyumbang lebih dari dua pertiga dari persediaan OPEC sebesar 3,2 juta barel per hari.

Para analis memperkirakan, Rusia mungkin memiliki kapasitas cadangan menyusul pakta internasional antara OPEC dan sekutunya untuk membatasi produksi dalam mendukung harga minyak mentah.

Sementara itu, menurut Departemen Energi AS, cadangan minyak strategis AS saat ini mencapai 644 juta barel.

Amerika Serikat sekarang memproduksi lebih dari 12 juta barel per hari dan mengekspor lebih dari 3 juta barel per hari, tetapi tidak jelas apakah fasilitas ekspor AS dapat menangani pengiriman tambahan ini.

"Setiap hari fasilitas minyak ditutup, dunia kehilangan 5 juta barel lagi produksi minyak. Kapasitas cadangan dunia bukan 5 juta barel per hari," kata Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) ditutup melemah 0,44% atau 0,24 poin ke posisi US$54,85 per barel, sementara harga minyak mentah Brent ditutup melemah 0,26% atau 0,16 poin ke posisi US$60,22 per barel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper