Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Comex Jatuh, Ditutup di Bawah US$1.500

Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada akhir perdagangan Jumat (13/9/2019) atau Sabtu (14/9/2019) pagi , karena kenaikan dalam obligasi dan aset-aset lainnya yang dianggap berisiko mendorong para investor menjauh dari aset-aset safe haven.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA  - Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada akhir perdagangan Jumat (13/9/2019) atau Sabtu (14/9/2019) pagi , karena kenaikan dalam obligasi dan aset-aset lainnya yang dianggap berisiko mendorong para investor menjauh dari aset-aset safe haven.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 7,9 dolar AS atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 1.499,5 dolar AS per ounce.

Emas memangkas beberapa kenaikan sebelumnya kemudian berbalik lebih rendah setelah data pada Jumat (13/9/2019) mengungkapkan bahwa indeks sentimen konsumen Universitas Michigan rebound menjadi 92 pada September dari 89,8 pada Agustus.

Menurut data pasar Dow Jones, imbal hasil surat utang pemerintah AS bertenor dua tahun berada di jalur untuk naik terbesar dalam sepekan sejak Juni 2009, sementara obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun ditetapkan untuk kenaikan mingguan paling tajam sejak November 2016.

Imbal hasil obligasi yang meningkat dapat menumpulkan kilau emas, yang tidak menawarkan imbal hasil.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 60,8 sen atau 3,34 persen, menjadi ditutup pada 17,569 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 40 sen atau 0,04 persen, menjadi menetap di 952,2 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, harga emas rebound kembali berada di atas level psikologis 1.500 dolar AS, karena ekspektasi penurunan suku bunga menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (12/9/2019) dan pertemuan Federal Reserve (Fed) AS minggu depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper