Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Berhasil Menguat Meski Tensi Dagang AS-China Mereda

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 13.45 WIB, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,28% menjadi US$1.503 per troy ounce.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas bergerak menguat pada perdagangan Jumat (13/9/2019) meskipun dibayangi sentimen meningkatnya selera investasi aset berisiko di tengah meredanya tensi dagang AS dan China.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 13.45 WIB, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,28% menjadi US$1.503 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2019 di bursa Comex bergerak melemah tipis 0,04% menjadi US$1.506 per troy ounce.

Wakil Presiden Riset Logam, Energi, dan Mata Uang Religare Broking Ltd Sugandha Sachdeva mengatakan bahwa AS dan China telah memberikan sinyal perdamaian menjelang negosiasi dagang yang dijadwalkan pada Oktober sehingga menumbuhkan kembali minat investor terhadap aset berisiko.

“Lingkungan dagang AS dan China yang panas kini telah mendingin, seharusnya begitu juga harga emas,” ujar Sugandha seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/9/2019).

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa sesungguhnya dirinya lebih suka kesepakatan perdagangan yang komprehensif dengan China, tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan terciptanya pakta sementara.

Pasar ekuitas Asia juga berhasil naik ditopang oleh stimulus yang cukup agresif dari Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) yang memangkas suku bunga acuannya hingga -0,5% dan melanjutkan pembelian obligasi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Benua Biru yang melambat.

Sugandha mengatakan bahwa pergerakan emas selanjutnya menanti hasil pertemuan kebijakan oleh The Fed yang diprediksi kembali memangkas suku bunga acuannya. Dia memprediksi emas bergerak di kisaran US$1.480 per troy ounce hingga US$1.550 per troy ounce.

Sementara itu, Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan dalam publikasi risetnya bahwa harga emas berpotensi untuk menguat menguji level resisten US$1.505 per troy ounce sebelum menguji ke level resisten selanjutnya di US$1.510 per troy ounce.

“Namun, optimisme pasar terhadap negosiasi perdagangan AS-China berpotensi menekan harga emas menguji level US$1.492 dan penurunan lebih dalam berpeluang terus menekan harga emas menguji level support selanjutnya di US$1.487 per troy ounce dan US$1.484 per troy ounce,” ujar Yudi seperti dikutip dari risetnya, Jumat (13/9/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper