Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Gas Alam AS Diproyeksi Sentuh Rekor Baru

Proyeksi produksi terbaru untuk 2019 ini naik dari perkiraan US Energy Information Administration (EIA) sebesar 91,03 bcfd pada Agustus lalu.

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi gas alam kering Amerika Serikat diproyeksikan akan naik ke level tertinggi sepanjang masa, yaitu 91,39 miliar kaki kubik per hari (bcfd) pada 2019, dari rekor tertinggi 83,39 bcfd tahun lalu.

US Energy Information Administration (EIA) melaporkan dalam Outlook Energi Jangka Pendeknya pada Selasa (10/9) seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/9).

Proyeksi produksi terbaru untuk 2019 ini naik dari perkiraan EIA sebesar 91,03 bcfd pada Agustus lalu. EIA juga memproyeksikan, konsumsi gas AS akan naik ke rekor tertinggi sepanjang masa, 84,51 bcfd pada 2019 dari rekor 82,07 bcfd setahun lalu.

Namun, proyeksi permintaan 2019 dalam laporan perkiraan September ini turun dari perkiraan EIA 84,65 bcfd untuk tahun ini pada Agustus.

Sementara itu, pangsa ekspor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Amerika Serikat telah mencapai 10% dari pasar global pada Juli tahun ini.

Ekspor LNG AS sejauh tahun ini menyentuh 22 juta ton sejauh tahun ini, setara dengan hasil pada tahun lalu. Data Refinitiv menunjukkan hal tersebut pada Selasa (3/9/2019).

Data yang dihimpun dari perjalanan individual tanker LNG dari sumber pasokan ke tujuan, juga menunjukkan, produksi LNG dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan lalu sebanyak 31 juta ton.

Saat volume global tumbuh, Qatar, yang bertahun-tahun menjadi pemasok LNG terbesar di dunia, kehilangan pangsa pasar. Sementara itu, Australia mengekspor lebih banyak LNG dibandingkan dengan negara-negara lain dalam 2 bulan terakhir.

Lonjakan pasokan telah lama terjadi karena fasilitas ekpsor LNG di Gulf Coast AS mulai beroperasi usai bertahun-tahun dalam proses pembangunan. Selain itu juga didorong oleh terminal besar LNG Rusia di Arktik dan sejumlah fasilitas ekspor di Australia.

Australia, Qatar, Amerika Serikat, Rusia dan Malaysia menerima lonjakan pesanan dalam 2 bulan terakhir, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya Nigeria dan Indonesia bersaing untuk mendapatkan di tempat lima besar importir top LNG global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper