Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan API Bullish, Minyak Mentah Menghapus Pelemahan

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober menguat 0,02 persen ke level US$57,87 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 17.15 waktu setempat setelah menetap di posisi US$ 57,40.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menghapus pelemahan sebelumnya sebelumnya setelah rilis data persediaan AS yang menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober menguat 0,02 persen ke level US$57,87 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 17.15 waktu setempat setelah menetap di posisi US$ 57,40.

Sementara itu, minyak Brent kontrak November menguat 0,20 poin ke level US$62,79 di ICE Futures Europe Exchange setelah menetap di US$62,38.

Dilansir Reuters, American Petroleum Institute melaporkan bahwa stok minyak mentah turun 7,23 juta barel, sementara pasokan bensin turun 4,5 juta barel pekan lalu. Jika dikonfirmasi oleh pemerintah, ini akan menjadi penurunan minyak mentah mingguan keempat berturut-turut.

Harga minyak mentah sebelumnya melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia memecat Penasihat Keamanan Nasional John Bolton.

Kepergian Bolton menenangkan kekhawatiran tentang kecenderungan Gedung Putih akan menggunakan kekuatan militer sebagai alat diplomatik di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Asia.

Dalam beberapa jam sebelum pengumuman Trump, minyak mentah naik sebanyak 1,6 persen setelah seorang pemimpin OPEC mengatakan perkiraan permintaan kartel menjadi "sangat konservatif" dan prospek resesi masih rendah.

Beberapa dukungan juga datang dari pengumuman bahwa Saudi Aramco telah mengumumkan bank-bank utama dalam rencana penawaran umum perdana.

Minyak mentah masih melemah sekitar 13 persen dibandingkan level tertinggi tahun ini yang dicapai pada April karena perang perdagangan AS yang berlarut-larut melemahkan prospek permintaan energi global.

Akhir pekan ini, para pelaku pasar akan mengamati dengan cermat pertemuan komite utama OPEC di Abu Dhabi untuk tanda-tanda pergeseran kebijakan pasokan. Selain itu, investor sekarang menantikan laporan persediaan minyak dari Energy Information Administration pada hari Rabu.

Secara terpisah, AS menurunkan perkiraan permintaan global untuk tahun ini dan mengurangi perkiraan untuk produksi minyak domestik, menurut Outlook Energi Jangka Pendek bulanan EIA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper