Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini 10 September 2019

Pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (10/09/2019) diperkirakan akan kembali menguat.
Karyawan memeriksa pasokan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan memeriksa pasokan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut menipis pada perdagangan pagi ini, Selasa (10/9/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 5 poin atau 0,04 persen di level Rp14.030 per dolar AS. Penguatannya kemudian terpantau terkikis menjadi 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.032 pukul 08.02 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (9/9/2019), rupiah mampu berakhir menguat 66 poin atau 0,47 persen di level Rp14.035 per dolar AS, apresiasi hari keempat berturut-turut, seiring dengan pelemahan dolar AS.

Pada perdagangan Senin, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, ditutup melemah 0,11 persen atau 0,113 poin di level 98,281.

Pergerakannya namun terpantau berbalik ke zona hijau dan menanjak 0,08 persen atau 0,083 poin ke level 98,364 pagi ini, Selasa (10/9) pukul 07.53 WIB, setelah dibuka naik tipis 0,05 persen di posisi 98,330.

Mampukah rupiah memperpanjang penguatannya terhadap dolar AS hari ini? Simak di Bisnis.com secara live.

16:06 WIB
Pukul 15.57 WIB: Rupia Ditutup Melemah 0,13 Persen

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 18 poin atau 0,13 persen ke level Rp14.053 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp14.026-Rp14.055 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,161 poin atau 0,16 persen ke level 98,442 pada pukul 15.51 WIB.

15:41 WIB
Pukul 15.26 WIB: Rupiah Melemah 20 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.055 per dolar AS menjelang akhir perdagangan hari ini.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,153 poin atau 0,16 persen ke level 98,434 pada pukul 15.20 WIB.

13:35 WIB
Pukul 13.01 WIB: Kurs Rupiah Menguat 2 Poin

Nilai tukar rupiah menguat tipis 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.033 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,089 poin atau 0,09 persen ke posisi 98,370.

12:06 WIB
Pukul 11.41 WIB: Kurs Rupiah Menguat 5 Poin

Nilai tukar rupiah menguat 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.030 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,082 poin atau 0,08 persen ke posisi 98,363.

11:34 WIB
Pukul n11.29 WIB: Kurs Rupiah Stagnan di 14.035

Nilai tukar rupiah bergerak stagnan di level Rp14.035 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,080 poin atau 0,08 persen ke posisi 98,361.

10:07 WIB
Pukul 09.59 WIB: Kurs Rupiah Menguat Tipis 1 Poin

Nilai tukar rupiah menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.034 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,077 poin atau 0,08 persen ke posisi 98,358.

08:59 WIB
Pukul 08.54 WIB: Kurs Rupiah Menguat 7 Poin

Nilai tukar rupiah menguat 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.028 per dolar AS, saat indeks dolar naik 0,091 poin atau 0,09 persen ke posisi 98,372.

08:09 WIB
Kurs Rupiah Dibuka Menguat Tipis

Pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (10/09/2019) diperkirakan akan kembali menguat.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan bahwa penguatan rupiah dipicu oleh meningkatnya minat pasar terhadap aset berisiko karena pasar tengah berharap Bank Sentral China dan Jepang dapat menggelontorkan stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonominya.

“Data ekspor-impor China dan data PDB Jepang kuartal kedua tahun ini yang melemah menghidupkan ekspetasi pasar bahwa bank sentral kedua negara tersebut akan mengeluarkan stimulus sehingga membuat aset berisiko menjadi lebih menarik bagi pasar, termasuk rupiah,” ujar Faisyal kepada Bisnis, Senin (9/9/2019).

Selain itu, dia mengatakan, sentimen harapan pemangkasan suku bunga deposito oleh ECB tersebut juga dapat menjadi katalis positif bagi rupiah untuk jangka pendek.

Kendati demikian, pasar tampak cenderung wait and see, menanti kepastian pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed. Komentar Ketua The Fed Jerome Powell dinilai masih cenderung ambigu terkait pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada pertemuan bulan ini.

Dia mengatakan bahwa rupiah berpotensi untuk bergerak menguat di kisaran Rp13.975 per dolar AS hingga Rp14.075 per dolar AS pada perdagangan Selasa (10/9/2019) seiring dengan rilis data CPI China.

“Jika data CPI China dirilis lebih buruk dibandingkan dengan ekspektasi, terdapat kemungkinan pasar justru akan merespons positif sentimen tersebut karena menguatkan harapan pasar adanya stimulus dari PBOC, apalagi data sebelumnya juga kurang memuaskan,” papar Faisyal.

Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2019 yang tercatat sebesar US$126,4 miliar atau meningkat US$500 juta dibandingkan dengan akhir Juli sebesar US$125,9 miliar telah membantu rupiah untuk bergerak menguat.

“Ini membuktikan bahwa ekonomi dalam negeri di tengah perang dagang dan Brexit masih cukup terkendali. Pemerintah dan BI yang bekerja sama untuk mengendalikan pasar membuat ekonomi Indonesia dipandang membaik di saat negara lain terguncang,” papar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya.

Dia memprediksi, rupiah masih melanjutkan penguatannya dengan bergerak di kisaran Rp13.995 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS pada perdagangan Selasa (10/9/2019) didorong oleh data eksternal dan internal yang masih positif.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper