Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Terbitkan Obligasi, Hartadinata Abadi (HRTA) Incar Dana Rp1 Triliun

PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) berharap dapat menerbitkan surat utang pada akhir semester II/2019.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk  Sandra Sunanto memberikan penjelasan pada paparan publik, di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memberikan penjelasan pada paparan publik, di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Hartadinata Abadi Tbk. berencana menerbitkan obligasi pada tahun ini. Perseroan mengincar dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, emiten berkode saham HRTA itu akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 September 2019.

Agenda yang dibahas dalam RUPSLB yakni persetujuan rencana perseroan untuk menerbitkan obligasi dan persetujuan untuk menjaminkan sebagian besar atau seluruh aset perseroan yang terkait dengan penerbitan obligasi.

"Perseroan berencana menerbitkan obligasi dalam waktu sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 2020, termasuk meminta persetujuan untuk meminta persetujuan untuk menjaminkan sebagian besar atau seluruh harta kekayaan perseroan sehubungan dengan rencana penerbitan obligasi, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku," terang direksi dalam keterbukaan informasi akhir pekan lalu.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Keuangan Hartadinata Abadi Deny Ong mengatakan perseroan membidik dana dari hasil penerbitan obligasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun. Perseroan berharap dapat menerbitkan surat utang itu pada akhir semester II/2019.

"Rencana penerbitan di akhir semester II ini. Sebanyak-banyaknya Rp1 triliun," katanya, Selasa (10/9/2019).

Sebelumnya, HRTA menerbitkan MTN Syariah Mudharabah I senilai Rp250 miliar. Dana hasil penerbitan MTN setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan akan digunakan untuk pembukaan gerai sebesar 5%-10% dan modal kerja atau menambah perseroan sebesar 90%-95%. Hingga Juni 2019 perseroan telah menyerap 40% dana hasil penerbitan MTN.

Pada tahun ini, perseroan memasang target penjualan sebesar Rp3,16 triliun dan laba bersih sebesar Rp148,8 miliar atau masing-masing tumbuh 15% dan 20% secara tahunan. Hingga semester I/2019, penjualan mencapai Rp1,77 triliun dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp86,38 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper