Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panin AM: Pendaoatan Tetap dan Terproteksi Topang Kenaikan AUM Bulan Lalu  

Panin Asset Management mencatat pertambahan subscription dari produk reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana terproteksi lebih berkontribusi terhadap peningkatan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sepanjang bulan lalu.
Panin Asset Management/linkedin.com
Panin Asset Management/linkedin.com

Bisnis.com, JAKARTA--Panin Asset Management mencatat pertambahan subscription dari produk reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana terproteksi lebih berkontribusi terhadap peningkatan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sepanjang bulan lalu.

Tercatat, AUM dari Panin Asset Management sebesar Rp12,74 triliun pada Agustus, naik 3,40% dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp12,32 triliun.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengungkapkan, pertambahan dana kelolaan didorong oleh penerbitan reksa dana terproteksi dan subscription yang cukup signifikan dari investor institusi pada produk reksa dana pendapatan tetap.

Untuk produk reksa dana pasar uang disebut juga terjadi subscription yang cukup besar. Namun, karena sifatnya investasinya untuk jangka pendek, investasi di reksa dana pasar uang bisa keluar-masuk dalam jumalh besar pada rentang waktu berdekatan.

“[Sementara] untuk [dana kelolaan] reksa dana saham memang turun karena fluktuasi pasar,” kata Rudiyanto ketika dihubungi Bisnis, Selasa (3/9/2019).

Menurutnya, sampai akhir tahun, jenis reksa dana saham kondisinya masih sangat dipengaruhi oleh kinerja IHSG. Apabila menjelang akhir tahun nanti indeks bisa reli, kemungkinan reksa dana saham pun bisa mengejar beberapa kinerja reksa dana lain yang menguat.

Saat ini, sentimen untuk pasar saham masih diwarnai ketidakpastian dari perang dagang AS—China kendati trennya masih positif.

Adapun, pemangkasan suku bunga dari Bank Indonesia telah membuat harga obligasi naik dan seterusnya produk reksa dana pendapatan tetap menjadi menarik.

Sementara itu, net subscription yang terjadi pada bulan lalu di industri reksa dana dinilai Rudi kemungkinan didorong oleh investor yang masuk ke reksa dana saham merespons pelemahan IHSG. Adapun, sepanjang Agustus, IHSG melemah 0,97%.

“Ada kemungkinan investor melakukan top up untuk mendapatkan harga yang lebih murah,” ujar Rudiyanto.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, netsubscription atau investasi reksa dana pada Agustus 2019 tercatat senilai Rp7,60 triliun, turun 66,87% dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp22,94 triliun.

Sementara itu, total dana kelolaan industri reksa dana tercatat stabil senilai Rp538,06 triliun dibandingkan posisi pada Juli 2019 senilai Rp536,88 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper