Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi Diperkirakan Menguat Terbatas, Ini Sentimennya

Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Bisnis.com, JAKARTA--Pasar obligasi diperkirakan menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Selasa (3/9/2019) melanjutkan tren pada perdagangan sebelumnya. Berikut beberapa sentimen yang mempengaruhi.
Dikutip dari hasil riset hariannya, Selasa (3/9/2019), Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pada perdagangan sebelumnya, volatilitas pada kondisi eksternal ternyata tak membuat imbal hasil surat utang RI meningkat. Menurutnya, imbal hasil rendah bakal bertahan dalam jangka waktu pendek hingga menengah. 
Adapun, pada perdagangan hari ini dia memprediksi beberapa sentimen yang bakal mempengaruhi. 
"Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas," katanya. 
Pertama, aksi Pemerintah Argentina untuk membatasi penggunaan mata uang asing.
Penggunaan dolar AS pun diperketat karena peso terus menurun. Hal tersebut dilakukan agar krisis tak makin dalam kendati S&P belum lama ini menurunkan peringkat utang menjadi default. 
Kedua, peluang penyelesaian Brexit yang dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Dia pun mengumpulkan anggota kabinet dan meminta agar tak melakukan pemblokiran melalui pemilihan Undang-Undang. 
Dia kembali mencanangkan agar 31 Oktober Inggris telah resmi lepas dari Blok Eropa dengan sebuah kesepakatan. Dengan demikian, inisiatif tersebut menjadi sinyal positif yang menghindarkan investor terhadap peluang Hard Brexit. 
Terakhir, sentimen berasal dari perang dagang AS-China. Sentimen tersebut bakal memberikan pemanis dari harapan investor terhadap penyelesaian masalah melalui negosiasi. 
Di sisi lain, China bakal melaporkan kepada Dewan Perdagangan Dunia (WTO) terkait pengenaan tarif oleh AS. 
Atas proyeksi tersebut, Maximilianus merekomendasikan agar investor melakukan beli dalam volume terbatas. Hal itu dilakukan guna memanfaatkan momentum penguatan kendati terbatas pada perdagangan hari ini. 
"Kami merekomendasikan beli dengan volume terbatas," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper