Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO: Bhakti Agung Raih Pernyataan Efektif OJK

PT Bhakti Agung Propertindo Tbk. (BAPI) resmi mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/8/2019).
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bhakti Agung Propertindo Tbk. (BAPI) resmi mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/8/2019).

Bhakti Agung masuk bursa lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

"Dengan efektifnya pernyataan pendaftaran ini, maka perusahaan (Bhakti Agung) wajib tunduk pada peraturan pasar modal," tegas Hoesen, kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, dalam surat bernomor S-126/D.04/2019, di Jakarta, Jumat (30/8/2019).


Di sisi lain, Dewan Komisaris OJK lewat keputusan nomor 57/D.04/2019 menetapkan saham Bhakti Agung Propertindo masuk dalam Daftar Efek Syariah. "Ya, saham kami masuk efek syariah," kata Corporate Secretary Bhakti Agung Propertindo Agri Rahadiyan, saat dikonfirmasi, di Jakarta, Jumat.


Dia mengatakan, dengan masuknya BAPI di pasar modal, merupakan pintu gerbang perseroan untuk dapat mengembangkan sektor properti di Indonesia. 


"Salah satu alokasi dana kami adalah untuk menyelesaikan proyek apartemen Green Cleosa yang berlokasi di Ciledug Tangerang, dan kami gunakan untuk pembayaran pinjaman ke perbankan sebagian," jelas Agri.

Sementara itu, Dendo Makadada, Direktur Utama Morning Star Capital selaku advisory IPO Bhakti Agung menyatakan, proceed saham 30% untuk publik. Jumlah saham yang menggelontor pasar sejumlah 1.677.522.000 lembar atau senilai Rp 251.628.300.000. "Harga penawaran umum Rp150," paparnya.


Dia menjelaskan, penggunaan dana hasil IPO, 20% untuk pembayaran utang bank, dan 80% untuk operating expenditure (opex). Modal kerja itu untuk penyelesaian konstruksi dua bangunan apartemen, hotel, dan Stikes.


"IPO merupakan langkah strategis yang bisa diambil oleh defensive business sector untuk tetap ekspansi," kata Dendo.


Bertindak selaku penjamin emisi efek, MNC Sekuritas dan NH Korindo. Lalu, sekuritas sindikasi adalah Valbury Sekuritas.


Agung Hadi Tjahjanto, Direktur Utama Bhakti Agung Propertindo, pernah mengatakan, pihaknya tengah menggarap proyek Green Cleosa Apartment and Condotel. Proyek yang berdiri di Ciledug, Kota Tangerang tersebut mencakup dua menara, yakni tahap pertama, Tower Berosa dan Stikes. Lalu, tahap kedua, Tower Arcleo dan kondominium hotel (kondotel). “Gedung STIKES memiliki luas  sekitar 5.000 meter persegi,” ujarnya.

Green Cleosa merupakan apartemen pertama di pusat bisnis Kota Tangerang yang berlokasi strategis dekat dengan pusat perbelanjaan dan transportasi umum yang beroperasi 24 jam. Permintaan apartemen di kawasan itu dinilai masih cukup tinggi dimana hal itu dapat terlihat dari penjualan menara pertama Cleosa yang sudah mencapai separuh dari total unit yang ditawarkan. “Penjualan kami sudah mencapai 50% untuk menara pertama yang berkapasitas 600 unit,” ujar Agung Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper