Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat di Akhir Sesi I, TCPI & INKP Penopang Utama

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,15 persen atau 9,34 poin ke level 6.290,98 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,1 persen atau 6,54 poin di level 6.288,19 pagi ini.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju di zona hijau hingga akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (29/8/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,15 persen atau 9,34 poin ke level 6.290,98 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,1 persen atau 6,54 poin di level 6.288,19 pagi ini.

Pada perdagangan Rabu (28/8), IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,06 persen atau 3,47 poin ke level 6.281,65.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.282,28-6.306,89.

Empat dari sembilan sektor bergerak positif, dipimpin sektor tambang yang menguat 1,01 persen, disusul sektor industry dasar dengan penguatan 0,96 persen. Di sisi lain, lima sektor melemah, dipimpin sektor pertanian yang melemah 0,54 persen.

Dari 650 saham yang diperdagangkan, 181 saham menguat, 176 saham melemah, sedangkan 293 saham lainnya stagnan.

Saham PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang masing-masing menguat 7,14 persen dan 6,74 persen menjadi pendorong utama atas kenaikan IHSG.

Dalam risetnya, Valbury Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan IHSG dapat melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, tertopang oleh penguatan pada akhir perdagangan bursa AS pada hari sebelumnya.

"Saham AS ditutup menguat pada Rabu seiring redanya kekhawatiran resesi. Faktor dari pasar AS ini lebih dapat memberikan peluang bagi IHSG untuk bisa kembali menguat pada perdagangan saham hari ini," tulis Tim Riset Valbury Sekuritas dalam riset harian, Kamis (29/8/2019).

Adapun, Moody's telah menurunkan peringkat bank investasi global dari positif menjadi stabil karena terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dan rendanya suku bunga.

Menurut Moody's, seperti dikutip dalam riset Valbury Sekuritas, perbankan seperti Goldman Sachs, JP Morgan, HSBC, dan Deutsche Bank akan mendapat tekanan selama 12 hingga 18 bulan ke depan.

Selain itu, perbankan tersebut juga akan melihat aktivitas nasabah menjadi turun karena ketidakpastian global. Namun, prospek stabil untuk bank investasi global mencerminkan ekspektasi bahwa profitabilitas untuk bank investasi global telah meningkat.

Selanjutnya, pelaku pasar tampaknya bakal terus mencermati kondisi ekonomi global yang terkonfirmasi melemah. Tanda-tanda dari krisis ekonomi global pun mulai bermunculan, seperti berkurangnya volume perdagangan global.

Indeks saham lainnya di Asia bergerak mayoritas melemah, di antaranya indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang yang masing-masing melemah 0,07 persen dan 0,1 persen. Adapun indeks Hang Seng menguat 0,06 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper