Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap IPO, Gunung Raja Paksi Bakal Lepas 1,24 Miliar Saham

PT Gunung Raja Paksi akan menggunakan 99,52% dana hasil IPO untuk pelunasan utang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasinya.
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan 9IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan 9IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten yang bergerak di bidang industri baja, PT Gunung Raja Paksi bakal melakukan penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyak-banyaknya 1,25 miliar saham.

Dalam prospektus ringkas yang dirilis pada Kamis (29/8/2019), perseroan menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Bersamaan dengan penawaran umum perdana saham, produsen baja lokal itu akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan obligasi wajib konvesri (OWK) yang akan jatuh tempo 30 September 2019. Saham konversi OWK sebanyak-banyaknya 1,68 miliar saham atau sebanyak-banyaknya Rp1,41 triliun.

Dengan demikian, persentase kepemilikan masyarakat sebanyak-banyaknya 10,22% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dan setelah pelaksanaan konversi obligasi wajib konversi (OWK).

Perseroan akan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi emisi, sekitar 99,52% untuk pelunasan utang dalam rangka pembelian aset tetap dan biaya operasinya dan sekitar 0,48% akan digunakan untuk modal kerja.

Perkiraan masa penawaran awal pada 3-5 September 2019. Perkiraan masa penawaran umum pada 12-13 September 2019. Adapun, perkiraan pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia pada 19 September 2019.

Perseroan memiliki total aset US$1,09 miliar per 31 Maret 2019. Adapun, total liabilitas sebesar US$553,28 juta dan total ekuitas sebesar US$533,67 juta.

Penjualan bersih perseroan turun 15,18% secara tahunan menjadi US$212,13 juta per 31 Maret 2019. Penjualan yang tertekan disebabkan karena penurunan volume penjualan dan penurunan harga jual.

Volume penjualan yang menurun 14,45% menjadi 298.324 metrik ton per 31 Maret 2019, seiring dengan melemahnya permintaan pasar. Rata-rata harga jual di kuartal I/2019 sebesar US$711 per metrik ton atau turun 0,84% secara tahunan disebabkan fluktuasi harga pasar.

Sementara itu, laba usahanya turun 83,75% secara tahunan, dari US$24,39 juta per 31 Maret 2018 menjadi US$3,96 juta per 31 Maret 2019 disebabkan karena kenaikan beban penjualan serta beban umum dan administrasi.

Perseroan merupakan produsen baja terintegrasi yang memproduksi upstream product (baja gulungan canai panas dan baja lembaran) dan downstream product (pipa, baja gulungan, canai dingin, dan lain lian) dengan total produk lebih dari 30 jenis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper