Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Suku Bunga BI Jadi Tantangan Reksa Dana Pasar Uang

Berdasarkan data Infovesta Utama per 23 Agustus 2019, kinerja indeks reksa dana pasar uang menempati posisi kedua dengan kenaikan 3,42% sepanjang tahun berjalan 2019.
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam
Ilustrasi suku bunga deposito pada Januari 2016./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Pemangkasan suku bunga yang dilakukan Bank Indonesia diperkirakan bakal mengancam kinerja reksa dana pasar uang pada akhir tahun.

Pasalnya, penurunan suku bunga 7-Day Reserve Repo Rate (7-DRRR) akan diikuti oleh suku bunga deposito dan suku bunga kredit.

Reksa dana pasar uang yang mayoritas penempatan investasinya di deposito pun diperkirakan bakal tertekan kendati tidak dalam waktu dekat. Adapun, perbankan masih memiliki waktu transisi untuk merespons penurunan suku bunga acuan dari BI tersebut.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 23 Agustus 2019, kinerja indeks reksa dana pasar uang menempati posisi kedua sebesar 3,42% ytd, di bawah kinerja indeks acuannya yaitu suku bunga LPS sebesar 3,65%.

Sementara itu, indeks reksa dana pendapatan tetap mencetak kinerja tertinggi sebesar 6,20%.

Selanjutnya kinerja indeks reksa dana campuran tercatat 2,80% dan kineja indeks reksa dana pasar saham sebesar -6,37%.

Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan penurunan suku bunga BI yang sesuai dugaan otomatis bakal mempengaruhi kinerja produk reksa dana pasar uang.

“Menurut saya, otomatis [reksa dana] pasar uang akan terpengaruh tapi tidak dalam jangka waktu dekat. Mungkin baru kelihatan 3 bulan lagi minimal, di akhir tahun,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (26/8/2019).

Produk Reksa Dana Pasar Uang dengan Return Tertinggi Year-to-Date

Nama Produk

Return (%)

PNM Puas

162,89

Cipta Dana Lancar

100,28

Mega Dana Lancar

39,96

Reksa Dana Cipta dana Tunai

11,57

Emco Pasar Uang Berkembang

8,81

Sumber: Pasardana.id, per 23 Agustus 2019.

Oleh karena suku bunga telah turun sebesar 50 bps sejak awal tahun, Infovesta Utama pun merevisi turun target kinerja reksa dana pasar uang tahun ini menjadi sekitar 4,75% dari sebelumnya sebesar 5,00%—5,25%.

Setelah menurunkan suku bunga 7-DRRR ke level 5,00% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu, Bank Indonesia diperkirakan masih berpeluang menurunkan bunga sekali lagi sebesar 25 bps menjelang akhir tahun.

Adapun, Wawan merekomendasikan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap kepada investor yang ingin memaksimalkan keuntungan untuk sekarang ini.

Dirinya menjelaskan, produk reksa dana pasar uang akan tetap menarik bagi investor yang ingin mencari aset yang aman dan likuid.

Adapun, produk reksa dana pasar uang selalu dibandingkan dengan deposito. Namun, reksa dana pasar uang dinilai lebih unggul ketimbang deposito karena investor dapat keluar-masuk kapan saja.

“Kalau masalah return ya setara dengan deposito pun menurut saya itu sudah sangat baik,” jelas Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper