Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah akan Tarik Produk Berlabel ‘Bebas Minyak Sawit'

Indonesia bergabung dengan Malaysia dalam mengeluarkan larangan penjualan produk-produk berlabel bebas minyak sawit atau ‘palm-oil free’ di toko bahan makanan.

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia bergabung dengan Malaysia dalam mengeluarkan larangan penjualan produk-produk berlabel bebas minyak sawit atau ‘palm-oil free’ di toko bahan makanan.

Dilansir dari Bloomberg, kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nasional Penny Lukito pada Rabu (21/8/2019) mengatakan makanan lokal dan impor yang berlabel "bebas minyak kelapa sawit" atau "tidak mengandung minyak sawit," yang ditemukan di beberapa toko besar, akan dihapus dari peredaran.

Indonesia dan Malaysia, yang keduanya menyumbang sekitar 85 persen dari pasokan minyak sawit global, meningkatkan upaya melawan tindakan diskriminatif oleh beberapa negara maju, terutama di Eropa.

Kedua negara mengancam untuk membalas tindakan Uni Eropa yang memutuskan untuk memberikan batasan yang lebih ketat pada penggunaan minyak tropis dalam bahan bakar nabati karena kekhawatiran akan deforestasi.

"Pelabelan (bebas minyak sawit) adalah bagian dari kampanye hitam untuk merusak daya saing minyak sawit Indonesia," kata Penny kepada wartawan, Rabu (21/8), seperti dikutip Bloomberg.

"Minyak kelapa sawit sangat penting bagi Indonesia dan merupakan tugas pemerintah untuk melindungi industri ini," lanjutnya.

Sebagai langkah awal, Penny mengungkapkan BPOM akan memberikan edukasi serta peringatan kepada penjual yang menjual produk dengan label tersebut, jika masih tetap menjual setelah diberikan peringatan, pemerintah akan mengambil tindakan tegas.

Penny mengatakan ada persepsi di antara orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan bahwa minyak kelapa sawit tidak sehat, yang mendorong konsumen untuk menghindari produk tersebut, tetapi itu belum terbukti secara ilmiah.

BPOM serta Dewan Minyak Sawit Indonesia dan Kementerian Perdagangan akan mengadakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran kesehatan, lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper