Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rights Issue Jadi Jalan Masuk Glencore ke Cita Mineral Investindo (CITA)?

Untuk pembayaran utang bank dan modal kerja, PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) berencana untuk melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya sekitar 648,21 juta saham baru.
Komisaris PT Cita Mineral lnvestindo Tedy Badrujaman (dari kiri), bertumpu tangan dengan Komisaris  Harry Kesuma Tanoto, Direktur Independen Yusak L Pardede, Direktur Utama Lim Hok Seng, dan Direktur Robby Irfan Rafianto seusai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Komisaris PT Cita Mineral lnvestindo Tedy Badrujaman (dari kiri), bertumpu tangan dengan Komisaris Harry Kesuma Tanoto, Direktur Independen Yusak L Pardede, Direktur Utama Lim Hok Seng, dan Direktur Robby Irfan Rafianto seusai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— PT Cita Mineral Investindo Tbk. akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa sehubungan dengan rencana aksi korporasi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (22/8/2019), Cita Mineral Investindo akan meminta persetujuan untuk menggelar rights issue lewat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPLSB) yang akan dilaksanakan pada 30 September 2019.

Perseroan berencana untuk melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya sekitar 648,21 juta saham baru. Perseroan berencana menggunakan dana yang dihimpun dari aksi korporasi itu untuk pembayaran utang bank dan modal kerja.

Apabila aksi korporasi tersebut dilaksanakan dengan asumsi menggunakan harga saham pada penutupan perdagangan Kamis (22/8/2019) sebesar Rp2.000 per saham, maka CITA berpotensi menggalang dana sekitar Rp1,29 triliun dari aksi korporasi tersebut.

“Manajemen perseroan berhak untuk melakukan penyesuaian terhadap penggunaan dana dengan mempertimbangkan keadaan dan faktor-faktor lain yang dianggap layak. Rencana penggunaan dana final akan diungkapkan dalam prospektus yang akan diterbitkan dalam rangka penambahan modal dengan memberikan HMETD, dan disediakan kepada pemegang saham yang berhak pada waktunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasinya, Kamis (22/8/2019).

Emiten berkode saham CITA memperkirakan bahwa rencana penambahan modal dengan HMETD akan berpengaruh terhadap pemegang saham. Para pemilik saham yang tidak melaksanakan haknya untuk pengambilan saham baru akan terdilusi sebanyak-banyaknya 16,1%.

Rencana CITA meminta restu izin pemegang saham datang sepekan setelah pemegang pengendali, PT Harita Jayaraya, mengumumkan rencananya untuk menjajaki rencana untuk menjual saham minoritas kepada Glencore International Investments Ltd.

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (15/8/2019), Harita Jayaraya mengumumkan rencana untuk menjual saham minoritas perseroan di Cita Mineral Investindo. Calon mitra strategis yakni Glencore International Investments Ltd.

“Kami meyakini bahwa rencana penjualan saham minoritas tidak memiliki dampak yang tidak menguntungkan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha,” ujar Direktur Harita Jayaraya Lim Gunardi Hariyanto dalam suratnya.

Dalam laporan kepemilikan efek yang mencapai 5% atau lebih dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh, per Juli 2019, Harita Jayaraya tercatat memiliki sekitar 3,06 miliar saham di Cita Mineral Investindo. Jumlah itu setara dengan 90,96% kepemilikan di emiten berkode saham CITA tersebut.

"Tidak ada dampak yang tidak menguntungkan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan [atas rencana transaksi Harita Jayaraya]," tulis Presiden Direktur Cita Mineral Investindo Harry Kesuma Tanoto.

Dari data yang dihimpun Bisnis.com, berawal dari bisnis furnitur, CITA merambah bidang usaha baru yakni pertambangan bauksit pada 2005. Langkah itu melalui penyertaan saham pada PT Harita Prima Abadi Mineral.

Pada Mei 2007, CITA mengubah nama perusahaan dari PT Cipta Panel Utama Tbk. menjadi Cita Mineral Investindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper