Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antam (ANTM) Batal Jadi Pengendali Nusa Halmahera Minerals?

PT Aneka Tambang Tbk. mempertimbangkan jumlah cadangan dan nilai akuisisi PT Nusa Halmahera Minerals.
Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Prabowo Ariotedjo (tengah) didampingi jajaran direksi memaparkan laporan kinerja saat konferensi pers RUPST tahun buku 2018 PT Antam Tbk di Jakarta, Rabu (24/4/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Prabowo Ariotedjo (tengah) didampingi jajaran direksi memaparkan laporan kinerja saat konferensi pers RUPST tahun buku 2018 PT Antam Tbk di Jakarta, Rabu (24/4/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA— PT Aneka Tambang Tbk. mengkaji ulang rencana penambahan porsi kepemilikan di PT Nusa Halmahera Minerals lewat pembelian saham Australia Newcrest Mining Limited.

Nusa Halmahera Minerals (NHM) saat ini mengoperasikan area pertambangan Gosowong di Halmahera, Maluku Utara. Aneka Tambang tercatat memegang kepemilikan saham sebesar 25%.

Sisanya atau sebanyak 75% kepemilikan NHM dipegang oleh Australia Newcrest Mining Limited (Newcrest). NHM wajib mendivestasikan sahamnya sebanyak 51% kepada pihak nasional selambat-lambatnya pada 2020.

Dengan kepemilikan Aneka Tambang 25%, NHM tinggal mendivestasikan 26% lagi kepemilikan.

Newcrest selaku pengendali NHM sebelumnya disebut telah menawarkan divestasi 26% kepada Aneka Tambang. Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, emiten berkode saham ANTM itu juga telah melakukan kajian untuk menyerap kewajiban divestasi NHM.

Dalam perkembangannya, Direktur Utama Aneka Tambang Arie Prabowo Ariotedjo memberikan sinyal akan batal menyerap kewajiban divestasi NHM. Hal itu akibat sejumlah pertimbangan dari hasil kajian yang dilakukan perseroan.

“Mungkin enggak karena cadangannya tinggal 2 tahun—3 tahun lagi sudah habis. Menurut kami, tinggal 300.000 troy ounce,” ujarnya di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Dengan demikian, Arie menyebut penyerapan kewajiban divestasi itu tidak masuk hitungan menurut kajian. “Kalau akuisisi dengan nilai yang ini bisa akuisisi rugi nanti ya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper