Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tunggu Simposium Jackson Hole, Wall Street Terkulai

Saham-saham finansial menyeret tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan Selasa (20/8/2019), ketika para investor menantikan pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pekan ini.
Wallstreet/Reuters
Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham finansial menyeret tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan Selasa (20/8/2019), ketika para investor menantikan pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pekan ini.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,79 persen atau 23,14 poin di level 2.900,51, indeks Nasdaq Composite terkulai 0,68 persen atau 54,25 poin di level 7.948,56, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,66 persen atau 173,35 poin di posisi 25.962,44.

Indeks keuangan S&P 500 turun 1,4 persen, sekaligus menjadi penekan terbesar pada indeks acuan di antara sektor-sektor utamanya, yang ikut membukukan penurunan.

Sebelum perdagangan Selasa, bursa saham AS telah mampu memulihkan sebagian besar pelemahan akibat aksi jual pada pertengahan pekan lalu, yang dipicu inversi singkat kurva imbal hasil Treasury 2 tahun dan 10 tahun. Inversi ini, secara luas, dianggap sebagai pertanda resesi.

Laporan upaya stimulus di China dan Jerman, bersama dengan penurutan berikutnya dari kurva imbal hasil, kemudian membantu mengurangi kekhawatiran resesi.

S&P 500 kini berselisih sekitar 4,1 persen dari rekor penutupan tertingginya pada Juli setelah jatuh sebanyak 6,2 persen di bawah level itu.

Investor mengatakan tengah menantikan pernyataan Powell dalam konferensi bank sentral Jackson Hole demi memperoleh petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter dan suku bunga di AS.

Petunjuk mengenai rencana bank sentral AS itu juga diharapkan dapat diperoleh dalam risalah pertemuan kebijakan The Fed pada Juli, yang akan dirilis Rabu (21/8/2019) waktu setempat.

“Semua orang menantikan Jackson Hole. Pasar mengambil sikap wait and see sampai hari Jumat,” ujar Jim Awad, direktur pelaksana senior di Clearstead Advisors, New York, seperti dilansir Reuters.

Langkah The Fed telah menarik perhatian karena pertumbuhan ekonomi AS tampak moderat dan konflik perdagangan AS-China telah membebani kepercayaan bisnis. Pada Selasa (20/8), Presiden Donald Trump mengatakan pemerintahannya sedang mempertimbangkan pemotongan pajak upah dan pertambahan modal.

Sebagian investor mengatakan bahwa upaya tersebut, bersama dengan seruan Trump agar The Fed menurunkan suku bunga, dapat menandakan kepercayaan yang goyah terhadap ekonomi AS.

“Ini menambah persepsi bahwa ada kekhawatiran," tutur Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial, New Jersey.

Saham Netflix Inc turun 3,4 persen setelah Walt Disney Co. mengumumkan layanan streamingnya akan diluncurkan di Kanada dan Belanda pada bulan November.

Sementara itu, saham Facebook Inc turun 1,3 persen setelah perusahaan mengatakan akan mengubah kebijakannya untuk memungkinkan pengguna melihat dan mengontrol data yang dibagikan situs web dan aplikasi lain dengan jejaring sosial itu agar meningkatkan target iklan.

Di sisi lain, laporan Bloomberg bahwa mata uang digital Libra Facebook menghadapi penyelidikan anti-trust oleh Uni Eropa juga membebani saham raksasa media sosial ini.

Pergerakan Bursa Wall Street 20 Agustus

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

26.962,44

-0,66

S&P 500

2.900,51

-0,79

Nasdaq

7.948,56

-0,68

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper