Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diversifikasi Ekspor, Kimia Farma (KAEF) Garap Pasar Nigeria

Kimia Farma telah memasarkan produknya ke Arab Saudi, Belanda, China, Amerika Serikat, Irlandia, India, Australia, dan Malaysia.
Karyawan Kimia Farma di gudang obat. /Kimia Farma
Karyawan Kimia Farma di gudang obat. /Kimia Farma

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menargetkan dapat merealisasikan penjualan ekspor ke Nigeria pada akhir 2019, setelah mencapai kesepakatan bisnis dengan Topwide Pharmaceutical senilai US$2,5 juta dalam forum Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID).

Direktur Keuangan Kimia Farma IG Ngurah Suharta mengatakan, kesepakatan bisnis itu berupa kerja sama untuk mendistribusikan produk di Nigeria. Perusahaan farmasi itu kini sedang menyelesaikan proses administrasi terkait dengan izin edar dan menunggu regulasinya di negara Benua Afrika itu.

Emiten dengan kode saham KAEF ini menargetkan penjualan ekspor ke pasar baru dapat terealisasi pada akhir tahun ini. Meski demikian, Suharta tidak memerinci segmen produk yang bakal didistribusikan ke negara di Afrika Barat itu.

"Iya untuk semua jenis produk. Tentunya setiap produk memiliki regulasinya," katanya pada Rabu (21/8/2019).

Nigeria menjadi pasar baru perseroan. Sebelumnya, KAEF telah melakukan penjualan ke Arab Saudi, Belanda, China, Amerika Serikat, Irlandia, India, Australia, dan Malaysia.

Kesepakatan bisnis antara KAEF dengan Topwide Pharmaceutical senilai US$2,5 juta atau setara Rp35,65 miliar (Rp14.259 per dolar AS) itu, melampaui penjualan ekspor ke China yang tercatat Rp28,07 miliar pada 2018.

Pada 2018, penjualan ekspor terbesar berasal dari Arab Saudi senilai Rp107,96 miliar, diikuti Belanda senilai Rp66,40 miliar, dan China 28,07 miliar. Adapun, hingga kuartal I/2019, penjualan ekspor ke Belanda mencapai Rp17,60 miliar, diikuti China Rp7,02 miliar, dan AS Rp6,34 miliar.

Suharta menjelaskan, perseroan telah melakukan evaluasi terhadap Nigeria sebagai pasar baru dalam 2 tahun terakhir. Hasilnya, pemilik merek bedak Marcks ini melihat negara tersebut memiliki prospek yang bagus di masa mendatang.

"Nilai ekspor memang belum terlalu besar. Nanti akan dilihat perkembangannya. Kami melihat kepada kebutuhan pasar di Nigeria sesuai analisa bersama mitra di sana," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper