Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alam Sutera Realty (ASRI) Refinancing Obligasi Global Berbunga Tinggi

PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) memiliki dua global bond yang pertama jatuh tempo pada April 2021 sebesar US$175 juta dan US$370 juta yang jatuh tempo pada Maret 2022.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk. berencana menerbitkan obligasi untuk melunasi surat utang global senilai US$175 juta dengan bunga 11,5% yang akan jatuh tempo pada 2021.

Presiden Direktur Alam Sutera Realty Joseph Sanusi Tjong mengatakan opsi tersebut terbuka lebar bagi perusahaan sebab global bond yang akan jatuh tempo pada April 2021 dapat di-call pada April 2020.

“Memang kami ada rencana issue [obligasi global] dan lagi tunggu waktu yang tepat karena kami mendapatkan banyak feedback dari para investor agar pelan-pelan menurunkan eksposur terhadap utang dolar,” katanya pada Selasa (20/8/2019).

Sebagai informasi, ASRI memiliki dua global bond yang pertama jatuh tempo pada April 2021 sebesar US$175 juta dan US$370 juta yang jatuh tempo pada Maret 2022.

Joseph mengatakan untuk global bond pertama akan segera di-refinancing oleh perseroan mengingat utang tersebut memiliki bunga 11,5% per tahun.

Perseroan menerbitkan bond tersebut pada tahun ini untuk menutup utang anak usaha Alam Synergy Pte Ltd. di Singapura. Joseph mengatakan ASRI menerbitkan obligasi pada awal tahun di tengah kondisi sulit sehingga jatuh tempo pendek dan bunga lebih besar daripada yang ditawarkan pasar.

“Kemarin mahal karena pasar tidak ada yang mau. Bagaimana pun opsi tidak ada yang ikut padahal biasanya ada 100 investor dan volume tidak tercapai. Kami akan berusaha melunasi secepatnya pada April 2020,” katanya.

Menurutnya, pada awal tahun investor hanya mau memberikan opsi jangka pendek untuk menyerap bond yang diterbitkan perseroan.

Joseph menambahkan mungkin perseroan akan menerbitkan obligasi lain untuk menutup utang tersebut, opsinya bisa obligasi global atau domestik.

Dia berharap kebijakan The Fed menurunkan suku bunga sampai 25 basis poin dapat meningkatkan gairah pasar sehingga kondisi keuangan global membaik dan perseroan dapat menerbitkan global bond jangka panjang.

“Tenor obligasi dolar itu idealnya 5 tahun, harapan kami kondisi kian stabil di tengah perang dagang yang tidak terprediksi,’ imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper