Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rayakan HUT ke-20, BBJ Yakin Indonesia Jadi Acuan Harga Komoditas Dunia

Bursa Berjangka Jakarta berharap dapat membawa industri perdagangan berjangka komoditas Indonesia dipandang dunia sebagai salah satu harga acuan komoditas dunia.
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Bejangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan mengamati Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), di galeri Bursa Bejangka Komoditi , Jakarta, Senin (15/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Merayakan hari ulang tahunnya yang ke 20 tahun, Bursa Berjangka Jakarta semakin yakin Indonesia akan dapat menjadi pembentuk acuan harga komoditas dunia.

Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang mengatakan bahwa dengan umur BBJ yang semakin dewasa, pihaknya berharap dapat membawa industri perdagangan berjangka komoditas Indonesia dipandang dunia sebagai salah satu harga acuan komoditas dunia.

“Mimpi terbesar ini harus dapat direalisasikan, menjadi harga acuan untuk komoditi primer yang dihasilkan langsung oleh Indonesia,” ujar Paulus saat acara acara syukuran HUT Ke-20 BBJ di kantornya, Senin (19/8/2019).

Rayakan HUT ke-20, BBJ Yakin Indonesia Jadi Acuan Harga Komoditas Dunia

Direktur Utama PT BBJ Stephanus Paulus Lumintang (kiri) dan Direktur Utama PT KBI Fajar Wibhiyadi/ Bisnis-Finna U. Ulfah

Dia menargetkan dalam 10 tahun ke depan impian tersebut dapat segera terwujud dengan komoditas yang paling potensial untuk dijadikan harga acuan komoditas dunia adalah olein atau minyak goreng turunan komoditas minyak kelapa sawit (CPO).

Sementara itu, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi mengatakan dengan seiring dengan bertambahnya umur BBJ, kerja sama dengan PT KBI akan semakin kuat untuk memajukan industri perdagangan berjangka komoditi.

“Semoga ke depan BBJ dan KBI akan selalu berjalan bersama, dan aliansi kedua pihak akan semakin kuat demi memajukan industri perdagangan berjangka komoditi Indonesia,” papar Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper