Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Sarana Menara Nusantara (TOWR) Raih Pinjaman Rp800 Miliar

PT Sarana Menara Nusantara Tbk. memiliki order serat optik 16.500 km yang harus selesaikan dalam waktu 9 bulan sampai 12 bulan ke depan.
PT Iforte Solusi Infotek/iforte.co.id
PT Iforte Solusi Infotek/iforte.co.id

Bisnis.com, JAKARTA--PT Iforte Solusi Infotek, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) memperoleh pinjaman senilai Rp800 miliar dari PT Bank Permata Tbk. guna mempertebal belanja modal dan kebutuhan umum.

Dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (20/8/2019), pada 16 Agustus 2019, Iforte dan Bank Permata telah meneken perjanjian fasilitas. Melalui penandatanganan tersebut, perusahaan mendapatkan Rp800 miliar sebagai belanja modal dan biaya umum korporat. Adapun, jangka waktu pinjaman tersebut berjalan selama 12 bulan.

Kendati Iforte menjadi pihak yang mendapatkan pinjaman, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang juga anak usaha TOWR akan menjadi penjamin. Pasalnya, Protelindo menguasai 99,99% saham Iforte secara langsung.

Sebelumnya, dalam paparan publik, Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari mengatakan hingga semester I/2019, 14.500 km serat optik telah beroperasi. Adapun, saat ini sedang berjalan pengerjaan 16.500 km serat optik sambungan baru yang bakal selesai dalam kurun waktu 9 bulan hingga setahun ke depan.

"Kami memiliki 14 500 km fiber optic dan kami punya tabungan 16.500 km order yang kami selesaikan dalam waktu 9 bulan sampai 12 bulan ke depan," katanya.

Pada tahun ini, pihaknya bakal mengeluarkan belanja modal sebesar Rp3,4 triliun hingga Rp3,5 triliun yang dialokasikan untuk melakukan penambahan menara dan fiber optic secara organik atau membangun sendiri.

Dia menyebut beberapa opsi pendanaan tengah dipertimbangkan. Menurutnya, perseroan bisa saja menggunakan dana dari arus kas bebas, pinjaman bank atau penerbitan surat utang. Adapun, rating BBB dari S&P membuka peluang bagi perseroan untuk memperoleh akses pembiayaan yang lebih beragam.

"Apakah bond atau apa itu masih dalam kajian," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper