Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Ikut Lelang Penjualan Menara Indosat

Hingga semester I/2019, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. merealisasikan belanja modal sebesar 21% dari pendapatan.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah (kiri) memberi penjelasan di sela-sela RUPST, di Jakarta, Jumat (24/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah (kiri) memberi penjelasan di sela-sela RUPST, di Jakarta, Jumat (24/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) mengikuti lelang penjualan menara milik PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT).

Direktur Keuangan Telekomunikasi Indonesia Harry M Zen mengatakan pihaknya menyebut proses lelang masih berlanjut. Oleh karena itu, dia belum bisa berkomentar lebih lanjut. Kendati demikian, bila nanti perseroan keluar menjadi pemenang, menara tersebut akan masuk ke Mitratel, anak usaha TLKM.

Seperti diketahui, ISAT menempuh opsi penjualan menara untuk mendapatkan dana segar. Adapun, 3.000 unit menara dikabarkan bakal dilego oleh ISAT.

“Kami memang lagi ikutan di proses penjualan tower-nya indosat nanti kalau memang nanti diputuskan sebagai pemenang, itu akan masuk ke Mitratel,” ujarnya saat paparan di Gedung BEI, Senin (19/8/2019).

Adapun, tahun ini perusahaan berencana mengeluarkan 27% dari pendapatan untuk belanja modal. Kendati demikian, dia berujar asumsi tersebut tanpa alokasi untuk merger dan akuisisi.

Sebagai gambaran, dia menuturkan hingga semester I/2019, perseroan merealisasikan belanja modal sebesar 21% dari pendapatan.

“27% capex to revenue kalau tidak ada M&A (merger and acquisition),” katanya.

Sebelumnya, Senior Vice President Head Corporate Communication Indosat Ooredoo, Turina Farouk mengatakan penjualan menara merupakan salah satu opsi perseroan untuk mendapatkan dana segar.

Kendati demikian, dia berujar perseroan masih mengkaji opsi tersebut. "Penjualan menara merupakan salah satu opsi pendanaan. Namun, saat ini opsi tersebut masih sedang dalam kajian," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper