Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi Bergerak Fluktuatif Sekitar 30-70 Basis Poin

Pada perdagangan hari ini, pergerakan harga obligasi cenderung fluktuatif.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Pasar obligasi bakal bergerak variatif pada perdagangan hari ini dengan ruang pergerakan 30 basis poin hingga 75 basis poin akibat sentimen eksternal.

Dalam hasil riset hariannya, Jumat (16/8/2019), Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pergerakan variatif pasar obligasi menandakan masih minimnya faktor fundamental yang mendorong penguatan harga.

Adapun, dia menyebut secara jangka menengah hingga panjang, harga obligasi bakal naik. Namun, hal itu belum terjadi dalam jangka pendek.

Oleh karena itu, pada perdagangan hari ini pun pergerakan harga obligasi cenderung fluktuatif.

"Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka bervariasi dengan potensi naik dan turun sebesar 30 – 75 bps," ujarnya.

Adapun, sentimen yang disebut bakal memengaruhi pergerakan harga surat utang negara (SUN) hari ini yaitu pertama, dukungan AS terhadap demonstran Hong Kong. Dukungan AS terhadap demonstran di Hong Kong disebut memperkeruh ketegangan antara Hong Kong dan China.

Alhasil, para demonstran justru merasa lebih percaya diri dengan dukungan tersebut. Tindakan itu juga berpotensi meningkatkan tensi hubungan AS-China di tengah perang dagang.

Kedua, Trump dan Xi Jinping telah melakukan pembicaraan tentang kenaikan tarif barang impor asal China. Hal itu disebut sebagai pembicaraan yang produktif sehingga sedikit menurunkan tensi hubungan antara kedua negara.

"Atas dasar telephone antara Trump dan Xi, hal ini tentu memberikan impact kepada market untuk lebih tenang," katanya.

Selanjutnya, dia menyebut hal yang harus menjadi perhatian yakni keputusan pemangkasan suku bunga The Fed. Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell bakal berbicara pada 23 Agustus. Pernyataan Powell akan menjadi sorotan bagi investor karena menentukan arah investasi di tengah gejolak dan sinyal resesi.

Atas pertimbangan tersebut, dia merekomendasikan agar investor melakukan wait and see.

"Kami merekomendasikan wait and see hari ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper