Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Neraca Dagang Tahan Pelemahan IHSG Hari Ini

IHSG dibuka di zona merah dan melemah lebih dari 1% pada awal perdagangan hari ini karena muncul kekhawatiran resesi global.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis pada akhir perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks terdepresiasi 0,16% ke level 6.257 pada akhir perdagangan Kamis (15/8/2019).

Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pelemahan IHSG menjadi terbatas ditopang data aktivitas ekspor-impor dan neraca perdagangan yang lebih baik dari perkiraan.

Adapun, indeks dibuka di zona merah dan melemah lebih dari 1% pada awal perdagangan hari ini karena muncul kekhawatiran resesi global. Pasalnya, yield curve obligasi US Treasury tenor pendek dan panjang bergerak menuju zona negatif.

"Ekspor Indonesia menjadi -5,12% yoy pada Juli 2019 lebih baik dari perkiraan di level -11,2% yoy, sedangkan impor juga turun lebih baik dari ekspektasi pada Juli 2019 di level -15,21% yoy berbanding ekspektasi -17,76% yoy" tulis Lanjar dalam riset harian, Kamis (15/8/2019).

Adapun, indeks sektor industri dasar yang melesat 1,87% memimpin penguatan indeks sektoral setelah Presiden Jokowi merencanakan untuk menghilangkan pajak kertas dalam rangka program "No Tax for Knowledge".

Hal itu seakan menjadi angin segar untuk dua emiten kertas yakni INKP yang melonkak 16,97% dan TKIM yang melejit 16,89% menyentug auto reject atas.

Lanjar menjelaskan, secara fundamental kedua saham tersebut cenderung murah dan memiliki price earning ratio (PER) serta price book value (PBV) yang murah dari industri maupun sektornya.

INKP memiliki PER sebesar 7,17 kali dan PBV sebesar 0,73 kali sedangkan TKIM memiliki PER sebesar 10,31 kali dan PBV sebesar 1,58 kali. Sementara itu, sektor industri dasar memiliki PER sebesar 22,49 kali.

Di Asia, indeks saham ditutup variatif. Indeks HangSeng menguat 0,76% dan indeks Shanghai naik 0,31% . Selanjutnya Indeks Nikkei melemah 1,21% dan indeks TOPIX turun 1,04%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper