Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKR Corporindo (AKRA) Kebut Pembangunan 12 SPBU

Sejauh ini, PT AKR Corporindo Tbk. telah merealisasikan pembangunan 10 unit dan menargetkan dapat membangun 350 SPBU sampai dengan 2027.
SPBU AKR-BP/www.akr.co.id/akr-retail-petroleum
SPBU AKR-BP/www.akr.co.id/akr-retail-petroleum

Bisnis.com, JAKARTA— PT AKR Corporindo Tbk. masih mengejar pembangunan 12 stasiun pengisian bahan bakar umum bermerek BP-AKR untuk mencapai target yang dibidik pada 2019.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengungkapkan perseroan berencana membuka 20—22 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) merek BP-AKR pada 2019. Sejauh ini, emiten berkode saham AKRA itu telah merealisasikan pembangunan 10 unit.

“Sudah realisasi 10, sedang mengejar 12 lagi,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (13/8/2019).

Suresh mengatakan jumlah SPBU di dalam negeri masih kurang dari 8.000 unit. Menurutnya, negara besar seperti Indonesia membutuhkan 25.000 unit hingga 30.000 unit dengan mengacu kepada jumlah penduduk dan kendaraan bermotor.

Adapun, AKRA menargetkan dapat membangun 350 SPBU sampai dengan 2027.

Sebagai catatan, pada April 2017, perseroan mengumumkan penandatanganan usahan patungan atau joint venture (JV) ritel di Indonesia. Entitas itu bernama PT Aneka Petroindo Raya dan pembukaan dua pompa bensin bermerek BP-AKR pertama dilakukan pada 2018.

Direktur Utama AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan kinerja perseroan pada semester I/2019 menunjukkan ketahanan. Peningkatan margin perseroan didorong oleh segmen perdagangan dan distribusi.

“Lingkungan operasi bisnis bahan bakar minyak dan produk bahan kimia dasar terus menunjukkan perkembangan, dengan adanya pertumbuhan di pelanggan pertambangan, industri, dan komersial,” jelasnya.

Haryanto mengatakan BP-AKR telah memperluas operasi pompa bensin berlogo BP ke Surabaya selama semester I/2019. Langkah itu ditempuh setelah membuka stasiun pertama di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 2018.

Di sisi kinerja keuangan, perseroan melaporkan pendapatan Rp9,71 triliun per akhir Juni 2019. Realisasi itu lebih rendah 13,38% dari Rp11,21 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sebagai gambaran, bisnis perdagangan dan distribusi BBM menjadi kontributor terbesar untuk pendapatan perseroan. Lini itu berkontribusi sekitar 70% atau Rp6,80 triliun pada semester I/2019.

Kontribusi terbesar kedua berasal dari bisnis perdagangan dan distribusi kimia dasar dengan 24% atau sekitar Rp2,29 triliun. Sisanya, pendapatan dari logistik berkontribusi sekitar 4% atau sekitar Rp372 miliar disusul bisnis lainnya sebesar 2%.

Dari situ, AKRA membukukan laba bersih Rp390,76 miliar pada semester I/2019. Pencapaian itu turun dari Rp1,12 triliun periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper