Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Suku Bunga Tekan Kredit Konsumsi

Perlambatan tersebut utamanya terjadi pada kelas menengah dan atas. Kelompok tersebut merupakan kontributor utama kredit konsumsi yang disalurkan oleh industri perbankan.
suku bunga
suku bunga

Bisnis.com, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development Economics Finance (Indef) Bhima Yudistira mengatakan bahwa kredit konsumsi tertekan oleh suku bunga acuan. Seperti diketahui bank sentral mengkerek naik BI 7-Day Repo Rate sebanyak 175 basis poin (bps) sepanjang tahun lalu.

“Suku bunga naik itu, jadi yang mau ambil KPR [kredit pemilikan rumah] dan KKB [kredit kendaraan bermotor] itu menunda dulu untuk ambil,” katanya kepada Bisnis, Minggu (11/8/2019).

Selain itu kredit konsumsi juga terpengaruh oleh melambatnya pendapatan masyarakat. Hal ini merupakan imbas dari harga komoditas yang terkoreksi selama beberapa waktu terakhir.

Perlambatan tersebut utamanya terjadi pada kelas menengah dan atas. Kelompok tersebut merupakan kontributor utama kredit konsumsi yang disalurkan oleh industri perbankan.

Bhima menambahkan kredit konsumsi paruh pertama tahun ini memang tergolong berat. Bahkan Hari Raya Idul Fitri tidak memberikan dampak signifikan terhadap kredit yang menyasar debitur personal tersebut.

“Tapi pada bulan yang sama [Juni], itu dekat dengan tahun ajaran baru sekolah. Kelas menengah dan atas pun banyak yang menunda belanja mobil, motor, atau beli rumah,” jelasnya.

Menurut Bhima satu hal yang akan dapat mendongkrak kredit konsumsi adalah penurunan suku bunga acuan. “Kalau suku bunga acuan bisa turun 50 bps [basis poin], bisa mendorong kredit konsumsi paruh kedua tahun ini,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper