Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah, Rupiah Rentan Efek Perang Dagang AS vs China

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.220 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (12/8/2019).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.220 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (12/8/2019).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.220 per dolar AS, melemah 25 poin atau 0,17 persen dari posisi Rp14.195 pada Jumat (9/8).

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 29 poin atau 0,20 persen ke level Rp14.223 per dolar AS pada pukul 10.05 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (9/8), rupiah mampu ditutup terapresiasi 0,13 persen atau 19 poin di level Rp14.194 per dolar AS, penguatan hari ketiga berturut-turut.

Mata uang Garuda ini mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka terdepresiasi 0,08 persen atau 11 poin di level Rp14.205 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.205-Rp14.225 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik tipis 0,009 poin atau 0,01 persen ke level 97,500 pada pukul 10.21 WIB, setelah dibuka naik 0,05 persen di posisi 97,535.

Pada perdagangan Jumat (9/8/2019) indeks berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,13 persen atau 0,127 poin di level 97,491.

Dilansir dari Reuters, Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, dengan memperingatkan bahwa kesepakatan perdagangan AS-China kemungkinan tidak akan terjadi sebelum pilpres AS 2020 dan bahwa risiko resesi telah meningkat.

“Secara keseluruhan, kami telah meningkatkan perkiraan kami tentang dampak pertumbuhan perang dagang,” papar Goldman.

Pada saat yang sama, keresahan pasar bertahan setelah Presiden Donald Trump pada Jumat pekan lalu mengatakan tidak siap untuk membuat kesepakatan dengan China.

Trump bahkan meragukan tim negosiasi AS bakal mengadakan perundingan perdagangan lebih lanjut dengan China pada September mendatang.

Perhatian pasar selanjutnya akan tertuju pada data penjualan ritel dan produksi industri yang dirilis pada Rabu (14/8) guna mencermati dampak konflik dagang secara jangka panjang terhadap aktivitas domestik.

Tindakan pemerintah China yang membiarkan nilai tukar yuan melemah terhadap dolar AS dalam beberapa pekan terakhir sebagai respons atas rencana pengenaan tarif 10 persen pada sisa impor China ke AS, telah menekan mata uang negara berkembang di seluruh Asia sekaligus mendongkrak yen.

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

Tanggal

Kurs

12 Agustus

14.220

9 Agustus

14.195

8 Agustus

14.231

7 Agustus

14.275

6 Agustus

14.344

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper