Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 12 Agustus 2019

Pada perdagangan hari ini, Senin (12/9/2019), rupiah diprediksi dapat dibuka menguat walaupun pada akhirnya ditutup melemah tipis di level Rp14.150 per dolar AS hingga Rp14.222 per dolar AS.
Karyawati beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Sinarmas, di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawati beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Sinarmas, di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah tergelincir dari penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan melemah pada perdagangan pagi ini, Senin (12/8/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terdepresiasi 12 poin atau 0,08 persen di level Rp14.205 per dolar AS dan terpantau melemah 19 poin atau 0,13 persen ke posisi 14.213 pukul 08.15 WIB.

Pada perdagangan Jumat (9/8/2019), nilai tukar rupiah masih mampu menguat 19 poin atau 0,13 persen dan berakhir di level Rp14.194 per dolar AS, apresiasi hari ketiga berturut-turut, seiring dengan melemahnya dolar AS.

Sementara itu, pada perdagangan Jumat, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, ditutup terkoreksi 0,13 persen atau 0,127 poin di level 97,491.

Pergerakan indeks dolar namun terpantau berbalik ke zona hijau dan naik tipis 0,02 persen atau 0,023 poin ke level 97,514 pagi ini, Senin (12/8) pukul 08.05 WIB.

Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks dolar AS bergerak di level 97.556 – 97.535.

Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya terhadap dolar AS hari ini? Simak di Bisnis.com secara live.

16:06 WIB
Pukul 15.59 WIB: Rupiah Ditutup Melemah 56 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 56 poin atau 0,39 persen ke level Rp14.250 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp14.205-Rp14.251 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,159 poin atau 0,16 persen ke level 97,650 pada pukul 15.52 WIB.

15:42 WIB
Pukul 14.51 WIB: Rupiah Melemah 38 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 38 poin atau 0,27 persen ke level Rp14.232 per dolar AS menjelang akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,216 poin atau 0,22 persen ke level 97,707 pada pukul 15.27 WIB.

13:36 WIB
Pukul 13.15 WIB: Kurs Rupiah Melemah 25 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 25 poin atau 0,18 persen ke level Rp14.219 per dolar AS, saat indeks dolar AS bergerak flat di posisi 97,489.

12:06 WIB
Pukul 10.05 WIB: Kurs Rupiah Melemah 29 Poin

Nilai tukar rupiah terpantau masih melemah 29 poin atau 0,20 persen ke level Rp14.223 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,01 persen atau 0,010 poin ke posisi 97,481.

11:32 WIB
Pukul 10.05 WIB: Kurs Rupiah Melemah 29 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 29 poin atau 0,20 persen ke level Rp14.223 per dolar AS, saat indeks dolar AS bergerak flat di posisi 97,495.

10:05 WIB
Pukul 09.44 WIB: Kurs Rupiah Melemah 31 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 31 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.225 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun tipis 0,01 persen atau 0,009 poin ke posisi 97.482.

08:58 WIB
Pukul 08.46 WIB: Kurs Rupiah Melemah 31 Poin

Nilai tukar rupiah melemah 31 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.225 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,035 poin atau 0,04 persen ke posisi 97,526.

08:21 WIB
Kurs Rupiah Dibuka Terdepresiasi 11 Poin

Pada perdagangan hari ini, Senin (12/9/2019), rupiah diprediksi dapat dibuka menguat walaupun pada akhirnya ditutup melemah tipis di level Rp14.150 per dolar AS hingga Rp14.222 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah dalam akhir pekan lalu ditutup menguat, meski dibayangi transaksi berjalan yang defisit, karena mendapat dukungan dari upaya Bank Indonesia (BI) untuk kembali melonggarkan kebijakan moneternya.

"Rupiah menguat mendapat dukungan dari data eksternal dan internal terutama pernyataan Bank Indonesia yang akan kembali menurunkan suku bunga," ujar Ibrahim, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (9/8/2019).

BI menegaskan terdapat ruang cukup lebar untuk kembali melonggarkan kebijakan moneternya melalui pemangkasan suku bunga acuan.

Selain itu, BI menyatakan kebijakan akomodatif akan dilakukan sejalan dengan rendahnya perkiraan inflasi dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global dan stabilitas eksternal.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper