Bisnis.com, JAKARTA -- MNC Sekuritas memperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) bakal menguat pada perdagangan Jumat (9/8/2019), didorong oleh sejumlah sentimen.
Dikutip dari riset hariannya, Jumat (9/8), analis fixed income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan kenaikan harga SUN akan dipicu faktor eksternal dan internal. Pertama, perundingan yang akan dilakukan oleh Washington dan Beijing pada September 2019, yang dianggap sebagai sinyal perbaikan hubungan China-AS di tengah perang dagang.
Kedua, cadangan devisa Indonesia yang menunjukkan kenaikan mengakibatkan posisi Indonesia semakin menarik jelang rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II/2019 pada hari ini.
Ketiga, turunnya imbal hasil obligasi di beberapa negara yakni US Treasury tenor 10 tahun yang turun ke 1,7 persen dan tenor 30 tahun naik menjadi 2,224 persen. Hal yang sama juga terjadi pada imbal hasil surat utang Jerman tenor 10 tahun dan 30 tahun, yang masing-masing turun ke level –0,565 persen dan 0,043 persen.
Berbeda dengan Jerman dan AS, imbal hasil surat utang Inggris justru naik, di mana tenor 10 tahun bergerak ke posisi 0,533 persen dan tenor 30 tahun 1,191 persen.
Menurut Made, seluruh faktor tersebut menjadi pendorong optimisme pelaku pasar sehingga memicu kenaikan harga SUN.
Baca Juga
"Pada perdagangan hari ini, kami perkirakan harga SUN masih akan berpeluang mengalami kenaikan dengan masih didukung oleh optimistisnya para pelaku pasar di tengah beberapa sentimen domestik dan global yang terjadi," ujarnya.
Untuk perdagangan hari ini, Made merekomendasikan agar investor memanfaatkan momentum kenaikan harga melalui strategi trading. Dengan catatan, pergerakan harga SUN dan nilai tukar rupiah menjadi perhatian utama.
Adapun beberapa seri SUN yang bisa dicermati yakni seri FR0031, FR0061, FR0070, FR0059, FR0064, FR0071, FR0073, FR0058, dan FR0074.
"Dengan kondisi tersebut, kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan fokus pada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta memanfaatkan momentum kenaikan harga untuk melakukan strategi trading," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
