Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penguatan IHSG Menipis pada Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,1 persen atau 6,12 poin ke level 6.280,79 pada akhir sesi I, menipis dari awal perdagangan saat dibuka menguat 0,41 persen atau 25,42 poin ke level 6.300,09.
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (9/8/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,1 persen atau 6,12 poin ke level 6.280,79 pada akhir sesi I, menipis dari awal perdagangan saat dibuka menguat 0,41 persen atau 25,42 poin ke level 6.300,09.

Pada perdagangan Kamis (8/8), IHSG ditutup menguat 1,14 persen atau 70,48 poin di level 6.274,67. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.280,67-6.319,44.

Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin oleh sektor pertanian yang menguat 1 persen dan sektor tambang dengan penguatan 0,56 persen.

Di sisi lain, empat sektor melemah dan menahan laju penguatan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor properti yang melemah 0,22 persen.

Sebanyak 182 saham menguat, 158 saham melemah, dan 312 saham stagnan dari 652 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang masing-masing menguat 1 persen dan 6,09 persen menjadi penopang utama penguatan IHSG siang ini.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, dalam risetnya, menuliskan perkembangan pergerakan IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan jangka pendeknya, resisten level terdekat terlihat akan segera digapai.

Menurutnya, IHSG pada hari ini akan bergerak pada kisaran 6.021 hingga 6.288.

"Capital inflow yang masih tercatat secara year-to-date, menunjukkan bahwa kenyamanan investor masih cukup besar dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia, potensi penguatan masih akan terlihat dalam pergerakan IHSG hari ini," tulisnya dalam riset yang dikutip Jumat (9/8/2019).

IHSG menguat di saat indeks saham lainnya di Asia rata-rata ikut bergerak positif meskipun sebagian berbalik melemah. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menguat masing-masing 0,39 persen dan 0,51 persen, indeks Hang Seng menguat 0,61 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 1,03 persen.

Di China, dua indeks saham acuannya yakni Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing berbalik melemah 0,37 persen dan 0,62 persen, sedangkan indeks Hang Seng turun 0,18 persen.

Kekhawatiran terbaru mengenai tentang perang perdagangan AS-China membebani minat investor terhadap aset berisiko  sekaligus membatasi penguatan di bursa saham Asia hari ini.

Bloomberg melaporkan, AS menunda keputusan mengenai pemberian ijin bagi perusahaan AS untuk memulai kembali perdagangan dengan Huawei Technologies, menambah kekhawatiran bahwa memburuknya hubungan AS-China dapat meningkatkan ketegangan pada ekonomi global.

"Ini adalah pengingat bahwa sengketa perdagangan AS-China tetap berisiko, dan risiko ini tidak surut," kata Junichi Ishikawa, analis valas senior di IG Securities, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper